Hanung yakin vaksinasi pekerja film dorong masyarakat datang ke bioskop

id Film,Bioskop,Yogyakarta,Hanung bramantyo,Vaksinasi

Hanung yakin vaksinasi pekerja film dorong masyarakat datang ke bioskop

Sutradara Hanung Bramantyo saat ditemui di sela vaksinasi COVID-19 massal pekerja film di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Rabu (7/4/2021). (FOTO ANTARA FOTO/Luqman Hakim)

Yogyakarta (ANTARA) - Sutradara Hanung Bramantyo optimistis vaksinasi yang digencarkan di kalangan pekerja film akan menumbuhkan minat masyarakat kembali menonton film di bioskop tanpa harus merasa waswas tertular COVID-19.

"Vaksin setidaknya memberikan kepastian bahwa kita aman. Buat apa kita divaksin kalau masih ada rasa takut," kata Hanung saat ditemui di sela vaksinasi massal pekerja film di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Rabu.

Menurut Hanung vaksinasi di kalangan pekerja film akan membangun kesan bahwa dunia perfilman di Tanah Air sudah aman sehingga ikut memunculkan kepercayaan diri masyarakat datang ke bioskop.

"Sehingga mereka bisa dengan leluasa, dengan percaya diri datang ke bioskop. Bagaimana pun kami sangat membutuhkan bioskop," katanya.

Kebangkitan bioskop, menurut dia, merupakan harapan besar seluruh pekerja film di Indonesia karena memberikan dampak ekonomi secara langsung berdasarkan penghitungan jumlah penonton yang transparan.

"Ketika penonton takut datang ke bioskop akan membuat penonton film kami menurun sehingga anggaran produksi kami juga ikut menurun," katanya.

Saat ini, menurut  sutradara film Ayat-Ayat Cinta ini, para pegiat film tengah bekerja keras mengajak masyarakat kembali menikmati film di bioskop dengan tetap menerapkan standar protokol kesehatan ketat.

Pada Rabu (7/4) sebanyak 1.000 lebih pekerja film di Daerah Istimewa Yogyakarta mengikuti vaksinasi massal COVID-19 di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta.

Seribuan pekerja seni bidang perfilman yang mendapatkan vaksin itu mulai dari pemain, ekstras atau figuran, kru, penjaga studio sampai jasa katering beserta keluarga.

"Dengan vaksin ini diharapkan masyarakat melihat pekerja film sehat. Biarpun tidak 100 pesen sehat, tapi setidaknya ada imej bahwa kelompok film sudah divaksin dan sifatnya massal sehingga masyarakat bisa datang ke bioskop secara aman," demikian Hanung Bramantyo.