Jakarta (ANTARA) - Irama Nusantara, yayasan yang giat mendigitalisasikan musik-musik lawas Indonesia termasuk koleksi Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI), meluncurkan album "Lagu Baru dari Masa Lalu Volume 1" yang berisikan lagu-lagu legenda dari tahun 1980an yang diaransemen ulang.
"Bersama MLDSPOT tercetuslah ide membuat rilisan dalam bentuk mini album yang nantinya bisa menjadi upaya berkesinambungan dalam melestarikan musik-musik Indonesia yang berasal dari masa lalu," kata Gerry Apriryan, manajer program Irama Nusantara, dalam pernyataan pers, Rabu.
Menurut Gerry, rilisan ini akan memberikan dampak nyata, bukan hanya terhadap operasional Irama Nusantara tapi juga berbagai entitas musik yang terlibat di dalamnya.
Irama Nusantara secara konsisten melakukan pengarsipan digital pada rilisan musik populer Indonesia sejak 2013. Irama Nusantara memiliki impian bahwa data-data digital musik legendaris Indonesia kelak dapat diapresiasi dan diselebrasi oleh generasi yang lebih muda.
Mini album "Lagu Baru dari Masa Lalu Volume 1" terdiri dari lima lagu yang dinyanyikan oleh Andien, Aya Anjani, Dhira Bongs, Kurosuke, Vira Talisa, Mondo Gascaro, dan jawara MLDJAZZPROJECT musim perdana, Adoria.
Lagu pertama "Walau Dalam Mimpi" ciptaan David Mesakh yang dipopulerkan oleh Ermy Kulit, dibawakan ulang oleh Dhira Bongs. Pada lagu kedua, "Senja dan Kahlua" milik grup band Transs yang digawangi oleh Fariz RM dan Erwin Gutawa kini dibawakan kembali oleh Kurosuke.
Baik Dhira maupun Kurosuke sangat antusias dalam proyek ini sehingga hasilnya pun sangat mengejutkan. Balutan gaya musik elektronik kontemporer Dhira dan Kurosuke memberikan kesegaran untuk lagu yang populer di dekade 1980-an ini.
Selanjutnya, di nomor ketiga terdapat lagu "Terbanglah Lepas" kepunyaan Yockie Suryoprayogo. Menariknya, lagu tersebut dinyanyikan ulang oleh anak Yockie yakni Aya Anjani feat. Parlemen Pop dengan tetap mempertahankan nuansa kemegahan yang ada di lagu aslinya.
Lagu keempat, giliran kolaborasi Vira Talisa dengan Adoria lewat "Dunia Yang Ternoda" milik Jimmie Manopo. Kemudian ada Mondo Gascaro dan Andien yang sukses mengemas duet masyhur, Chrisye - Vina Panduwinata dalam "Kisah Insani".
Proses mastering mini album ini dilakukan di Abbey Road Studios, London, oleh Frank Arkwright. Untuk visualisasi mini album ini dipercayakan kepada (Lab) Rana, sebuah laboratorium fotografi analog yang didirikan oleh Fadli Aat, salah satu dari duet disc-jockey, Diskoria, dan ditemani empat fotografer lainnya yaitu Syahril Zulkarnain, Sava Arum, Yassereno Omar H, serta Arief Wahyudi.
"Diharapkan melalui peluncuran mini album ini dapat menjadi momentum untuk memberi apresiasi terhadap pencipta musik lawas, memperkuat ekosistem, memperkaya khazanah musik yang ada di tanah air serta menginspirasi para pecinta musik di Indonesia," ujar Goardan Saragih, perwakilan MLDSPOT.
Berita Lainnya
Komjen Pol. Ahmad Dofiri dilantik jadi Wakapolri
Rabu, 13 November 2024 14:25 Wib
Program Rp50 Juta per padukuhan: Langkah Harda bangun Sleman Baru
Selasa, 12 November 2024 22:55 Wib
BSI meluncurkan SuperApps baru BYOND layanan finansial hingga spritual
Senin, 11 November 2024 9:39 Wib
Galeri Nusantara UNU Yogyakarta gelar pameran media baru "Under The Same Sun"
Sabtu, 9 November 2024 22:56 Wib
KAI Yogyakarta menyiapkan 8 KA generasi baru untuk libur Natal-Tahun Baru
Jumat, 8 November 2024 22:35 Wib
Relawan Sleman Baru siap menangkan Harda-Danang di 17 kapanewon
Jumat, 8 November 2024 19:25 Wib
Pakar UNY : Penerapan kembali UN harus dikemas dengan format baru
Jumat, 8 November 2024 18:02 Wib
KAI Daop 6 mulai menjual tiket libur Natal dan Tahun Baru 2025
Kamis, 7 November 2024 23:22 Wib