Jakarta (ANTARA) - Bergabungnya bek Shalika Aurelia Viandrisa ke klub Roma Calcio Femminile di Liga Serie B Putri Italia memunculkan motivasi di tim nasional putri Indonesia.
"Itu memicu pemain lain untuk berprestasi. Jika Shalika bisa, saya pikir yang lain bisa," ujar pelatih timnas putri Rudy Eka Priyambada di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (10/1).
Menurut Rudy, kesempatan untuk bermain di Eropa sangat terbuka untuk para pemain Indonesia karena sepak bola perempuan tengah berkembang di dunia.
Kapten timnas Indonesia Ade Mustikiana Oktafiani juga mengakui adanya gelora motivasi di skuad "Garuda Pertiwi" sejak Shalika direkrut klub Eropa.
"Kami sebagai teman sangat bangga dengan Shalika dan itu menjadi motivasi kami untuk bermain di luar negeri dan bekerja keras meraih impian," tutur Ade.
Shalika Aurelia Viandrisa dikontrak oleh klub Roma Calcio Femminile di Liga Serie B Putri Italia. Dia pun menjadi pemain perempuan Indonesia pertama yang dikontrak salah satu klub Eropa.
Hal itu diumumkan langsung melalui laman resmi klub pada Minggu (9/1). Pihak Roma Calcio Femminile menyebut bahwa Shalika adalah seorang pesepak bola yang mengandalkan fisik dan memiliki jiwa kepemimpinan tinggi.
Shalika juga dianggap sebagai pemain profesional, serius dan "keras kepala" karena melakukan apa saja untuk menang.
Berkat prestasinya, Shalika dipastikan menjadi salah satu pemain yang akan berlaga di Piala Asia Putri 2022 di India. Turnamen itu berlangsung pada 20 Januari-6 Februari 2022.
Di Piala Asia itu, skuad "Garuda Pertiwi" berada di Grup B bersama Australia, Filipina dan Thailand. Indonesia akan melawan Australia pada pertandingan pertamanya, 21 Januari 2022
Shalika Aurelia hengkang ke klub Eropa
Pesepak bola Putri DKI Jakarta Shalika Aurelia (kanan) berebut bola dengan pesepak bola putri Babel Ade Mustika (kiri) saat bertanding pada penyisihan grup B Sepak Bola Putri PON Papua di Stadion Katapal, Kabupaten Merauke, Papua, Minggu (3/10/2021). DKI Jakarta menang atas Babel dengan skor 1-0. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
