Sleman minta pengelola wisata waspada cuaca ekstrem

id Susur Sungai Sempor ,Cuaca Ekstrem ,Dinas Pariwisata Sleman ,Jip wisata Merapi ,Destinasi Wisata Sleman ,Desa wisata Sle

Sleman minta pengelola wisata waspada cuaca ekstrem

Petugas melakukan penyisiran lanjutan untuk mencari sejumlah anggota pramuka SMP N 1 Turi yang tenggelam di Kali Sempor, Pandowoharjo, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (22/2/2020). Saat ini tim gabungan berhasil menemukan sebanyak sembilan korban meninggal dunia yang hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai pada Jumat (21/2/2020), sementara satu orang belum terkonfirmasi. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.

Sleman (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta meminta pengelola destinasi dan pelaku wisata untuk mewaspadai potensi terjadinya bencana dampak dari cuaca ekstrem musim pancaroba yang diperkirakan berlangsung hingga saat libur lebaran nanti.

"Kami minta para pengelola dan pelaku wisata, terutama wisata alam yang berada di kawasan rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan terjadinya cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi bencana," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Sleman, Aris Herbandang di Sleman, Jumat.

Menurut dia, Dinas Pariwisata Sleman pada 2021 juga telah memberikan edukasi kepada pengelola maupun pelaku wisata untuk tanggap darurat bencana dan upaya mitigasi bencana.

"Sehingga kami harapkan pada saat terjadi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi bencana, mereka lebih responsif dalam antisipasi maupun penanganannya," katanya.

Ia mengatakan, selain edukasi untuk tanggap darurat bencana, pihaknya juga memberikan edukasi terkait penanganan wisatawan yang mengalami masalah kesehatan saat berada di objek wisata.

"Seperti bagaimana melakukan penanganan awal jika ada wisatawan yang mengalami serangan jantung, atau masalah kesehatan lainnya," katanya.

Aris mengatakan, edukasi tanggap darurat tersebut juga diikuti dengan pelatihan-pelatihan tanggap darurat dan sarana pendukung untuk penanganan yang cepat.

"Harapan kami dengan adanya kesiapan dan kewaspadaan ini, maka insiden sekecil apapun dapat direspon dengan cepat dan tidak sampai menimbulkan korban," katanya.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Usaha Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Nyoman Rai Savitri mengatakan saat ini telah membuat standar operasional prosedur (SOP) terkait keamanan dan kenyamanan serta keselamatan wisatawan termasuk antisipasi bencana.

"Sejak peristiwa musibah susur Sungai Sempor, Turi yang menimbulkan banyak korban jiwa siswa Pramuka beberapa tahun lalu, kami telah membuat SOP untuk keamanan destinasi wisata, terutama desa wisata," katanya.

Ia mengatakan, SOP tersebut harus dan wajib dipatuhi oleh para pelaku dan pengelola wisata dengan disiplin.

"Saat ini mereka sudah siap, dan membuat SOP sesuai dengan karakteristik masing-masing desa wisata," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024