Xining (ANTARA) - Dalam bahasa Mandarin, kata danxia (baca: tansia) secara harfiah berarti lanskap yang terdiri dari lapisan sedimen merah tanah yang dipengaruhi kekuatan endogen dan eksogen.
Secara kasat mata, danxia ini dapat dilihat sebagai tebing perbukitan berwarna-warni yang terbentuk secara alamiah.
Di China daratan, danxia dapat ditemui di wilayah barat daya, barat laut, dan selatan.
Trevor Nace, pakar geologi dari Duke Universty, North Carolina, Amerika Serikat, dalam tulisannya menjelaskan bahwa bukit danxia tersusun dari kerikil, kapur, dan batu lanau yang mengendap di China sebelum pegunungan Himalaya terbentuk.
Pasir dan lanau terendap bersama dengan besi dan mineral yang berfungsi sebagai bahan utama warna alami seperti danxia yang terlihat sekarang ini.
Warna utama batu pasir merah tua, tidak jauh berbeda dengan Fountain Formation di Flatirons, Red Rocks Park, dan Garden of the Gods yang semuanya berada di Colorado, AS.
Warna merah itu disebabkan oleh lapisan oksida besi dan sedimentasi di antara butiran batu pasir.
Namun masing-masing danxia memiliki ciri khas tersendiri.
Danxia di Kota Zhangye, Provinsi Gansu, kaya warna, sampai-sampai penduduk setempat menjulukinya titisan planet Mars.
Danxia di Taman Bumi Nasional Ashgang di Kabupaten Guide, Provinsi Qinghai, berbeda dengan Danxia Zhangye, meskipun sama-sama berada di wilayah barat daya China.
"Di sini puncaknya lebih menjulang," kata Manajer Taman Bumi Nasional Ashgang, Ya Qiong La, menjawab pertanyaan ANTARA, Kamis (14/7), mengenai keunikan danxia yang dikelolanya itu.
Pada 5 Juni 2021, ANTARA berkesempatan mengeksplorasi bukit pelangi di Danxia Zhangye yang berada di bentang Gurun Gobi.
Setahun kemudian, tepatnya pada 14 Juli 2022, ANTARA berkesempatan pula menjelajahi Danxia Guide yang terbentang di dataran tinggi Tibet.
Sama-sama taman bumi, tetapi danxia di Zhangye luasnya mencapai 50 kilometer persegi atau 5.000 hektare, sedangkan di Guide sekitar 3.500 hektare.
Saking luasnya, para wisatawan hanya menuju titik-titik tertentu di Zhangye yang oleh pengelolanya dibangun tempat-tempat khusus semacam gardu pandang. Untuk menuju titik kumpul itu, pengelola menyediakan kendaraan khusus.
Jutaan Pengunjung
Berbeda dengan di Guide, para wisatawan di Zhangye bisa langsung menjelajahinya dengan melewati jalan setapak mendatar, menurun, dan mendaki.
Ada jembatan sungai dan telaga, yang tentu saja sangat menggoda untuk dijadikan latar swafoto bagi wisatawan yang demen "eksis dan narsis" di media sosial.
Tujuh ngarai yang didominasi warna merah bata beratapkan langit biru memberikan kesan yang sangat indah dan alami jika dijadikan latar belakang foto.
"Luar biasa indah," kata seorang pengunjung yang sampai kewalahan berpindah posisi karena dari sudut mana pun memberikan sensasi artistik di setiap jepretan foto.
Tidak mengherankan jika otoritas setempat memberikan status A4 kepada objek wisata yang berada di kawasan Taman Bumi Nasional Ashgang itu sehingga layak untuk dikunjungi.
"Dalam satu tahun, kami bisa mendatangkan 15 juta wisatawan," kata La yang fasih berbahasa Inggris karena pendidikan strata satunya diselesaikan di University of Leicester, salah satu perguruan tinggi terkemuka di Inggris.
Angka 15 juta itu termasuk fenomenal untuk ukuran objek wisata di wilayah barat daya China, apalagi di dataran tinggi Tibet, Provinsi Qinghai, yang tingkat elevasinya rata-rata 3.500 meter di atas permukaan laut.
Berita Lainnya
IDM hadirkan Distrik Batik di destinasi TWC memperingati Hari Batik
Rabu, 2 Oktober 2024 19:54 Wib
Desa wisata di Sleman sukses menggelar "Senandung Bulan Purnama"
Sabtu, 21 September 2024 18:05 Wib
UGM usulkan Dataran Tinggi Dieng menjadi Taman Bumi Nasional
Senin, 9 September 2024 11:56 Wib
Besok, Taman Wisata Alam Kawah Ijen dibuka kembali
Sabtu, 7 September 2024 19:16 Wib
IDM hadirkan "Melayani Sepenuh Hati" peringati Hari Pelanggan Nasional
Selasa, 3 September 2024 21:09 Wib
Penampilan peserta residensi budaya 2024 tarik wisatawan di Kota Tua
Minggu, 1 September 2024 12:04 Wib
Diskominfo menggelar Manunggal Fair 2024 di Taman Budaya Kulon Progo
Senin, 26 Agustus 2024 16:26 Wib
Kawasan Taman Nasional Komodo, NTT, akan ditutup berkala
Rabu, 21 Agustus 2024 6:56 Wib