536 desa tak berakses internet

id Aceh,jairngan internet,akses internet,Kominfo,Pemerintah Aceh,DPR Aceh,Telkomsel

536 desa tak berakses internet

Kabid Kabid Layanan e-government Diskominfo Aceh Hendri Dermawan saat memperlihatkan peta daerah yang belum terakses internet di Aceh, di Banda Aceh, Sabtu (23/7/2022) (ANTARA/Rahmat Fajri)

Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfo) Aceh mencatat sebanyak 536 dari 6.497 desa di provinsi itu belum memiliki akses internet.

"Sejauh ini ada 536 desa yang belum bisa mengakses internet, atau 12 persen dari jumlah desa di Aceh," kata Kabid Kabid Layanan e-government Diskominfo Aceh Hendri Dermawan, di Banda Aceh, Sabtu.

Hendri menyebutkan, dari 536 tersebut ada 387 desa yang sudah memiliki sinyal G/2G, namun belum dapat mengakses internet. Kemudian 149 desa lainnya masuk kategori blankspot (tidak ada sinyal dan internet).

Dari 23 kabupaten/kota di Aceh, kata Hendri, terdapat tiga daerah yang paling banyak desanya belum terakses internet (kategori merah) yakni Kabupaten Simeulue, Aceh Jaya dan Gayo Lues.

Hendri merincikan, di Kabupaten Simeulue masih ada 96 desa yang belum memiliki akses internet (jumlah desa 138), kemudian di Aceh Jaya 98 desa (172) dan di Gayo Lues 77 desa (136).

"Daerah kabupaten lain juga ada desanya yang belum memiliki akses internet, tetapi tidak banyak (kategori kuning dan hijau)," ujarnya.

Hendri menyampaikan, banyaknya desa di Aceh belum terakses internet tersebut dipengaruhi kondisi geografis daerah yang banyak perbukitan, sehingga mengganggu kualitas jaringan.

Dirinya mencontohkan, jika salah satu provider memasang tower jaringannya di tempat dengan jangkauan lima kilometer, itu belum tentu menjangkau daerah terdekat yang letak di bawah perbukitan.

"Kalau letak desanya di bawah belum tentu dapat jaringan, malah kemungkinan didapatkan desa yang lebih jauh kalau ketinggiannya sama. Jadi kondisi geografis mempengaruhi," katanya.

Hendri menyampaikan, untuk daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) Kementerian Kominfo masih dapat membantu memberikan akses internet cepat melalui program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).