Gunungkidul (ANTARA) - Keluarga penerima manfaat di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai mencairkan bantuan program keluarga harapan dan bantuan pangan non-tunai dari pemerintah pusat melalui PT Pos Indonesia.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Kabupaten Gunungkidul Asti Wijayanti di Gunungkidul, Selasa, mengatakan penyaluran bantuan sosial melalui PT Pos Indonesia.
"Untuk bantuan pangan non-tunai (BPNT), komoditas yang diperbolehkan dibeli adalah susu, makanan instan, olahan makanan yang dibekukan, minyak goreng, kopi, teh dan gula," katanya.
Dia mengatakan penerima bansos BPNT tidak diperkenankan menggunakan bantuan itu untuk pembelian keperluan lain, misalnya pulsa dan rokok. Setelah belanja, KPM (Keluarga Penerima Manfaat) harus meminta dan menyimpan bukti pembelanjaan berupa struk belanja dan atau foto barang belanjaan sebagai bukti jika dilakukan pemeriksaan.
Baca juga: Legislator minta Pemkab Kulon Progo mengevaluasi sistem pemberian bansos
"Dibelanjakan di e-Warong atau toko yang ditunjuk. KPM wajib membelanjakan uang dalam bentuk empat komponen seperti karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan vitamin serta mineral," katanya.
Koordinator PKH (Program Keluarga Harapan) Gunungkidul Herjun Pangaribowo mengatakan penerima PKH dan BPNT tahun ini telah memenuhi syarat dari Kementerian Sosial (Kemensos). Data berdasarkan nama dan alamat diolah dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Besaran nominal bantuan disesuaikan dengan kategori.
"Untuk hitungan besaran nominal bansos PKH tiap komponen berbeda-beda," kata dia.
Ia mengatakan Kemensos telah menetapkan jadwal pencairan dana bansos PKH tahap ketiga di 2022 sejak 1 Juli dan bakal berakhir pada 30 September mendatang. Pada Agustus 2022 terdapat dua bansos yang dicairkan Kemensos, di antaranya PKH dan BPNT.
"Sebagai informasi, PKH Agustus 2022 bakal disalurkan kepada beberapa kategori masyarakat berupa uang tunai dengan nominal yang berbeda-beda," katanya.
Menurutnya, mulai bulan ini dana PKH dan BPNT mulai masuk. Untuk jumlah penerima belum pasti karena anggaran masuk ke rekening penerima dilakukan secara bertahap. Terbagi dalam termin satu, dua, dan tiga.
"PKH setahun empat kali, dan bulan ini memasuki tahap ketiga," katanya.
Anggota DPRD Gunungkidul Ari Siswanto berharap data penerima program PKH dan BPNT tepat sasaran.
Ia juga berharap kepada Dinsos untuk melakukan sosialisasi bila terjadi perubahan penerima.
“Agar jangan sampai muncul permasalahan di kemudian hari,” kata dia.
Baca juga: Kemensos-Komisi VIII DPR pantau-evaluasi penyaluran bansos di Sleman
Berita Lainnya
Pemkab Sleman telah rehabilitasi 4.050 RTLH keluarga tidak mampu sejak 2021
Selasa, 10 Desember 2024 18:02 Wib
Dinas Pertanian Kulon Progo salurkan bantuan pangan kepada 57.642 KPM
Rabu, 16 Oktober 2024 18:36 Wib
Pemkab Sleman lakukan pembinaan KPM mewujudkan zero stunting
Rabu, 16 Oktober 2024 15:39 Wib
Pemkab Sleman salurkan bantuan beras pada 91.475 KPM
Kamis, 10 Oktober 2024 16:31 Wib
Sleman serahkan 59 sertifikat graduasi KPM PKH
Kamis, 15 Agustus 2024 19:24 Wib
KPM Pena dilatih membuat sandal hotel
Kamis, 28 Maret 2024 9:25 Wib
Puluhan KPM di Gunungkidul undurkan diri karena sudah mampu
Kamis, 21 Maret 2024 15:08 Wib
Pemkab Gunungkidul mendistribusikan bantuan beras kepada 4.683 KPM
Senin, 18 Maret 2024 14:08 Wib