Kemensos-Komisi VIII DPR pantau-evaluasi penyaluran bansos di Sleman
Sleman (ANTARA) - Sekretaris Ditjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial Beni Sujanto bersama Anggota Komisi VIII DPR Esti Wijayati melakukan pemantauan dan evaluasi percepatan penyaluran bantuan sosial (bansos) Tahun 2022 di Kabupaten Sleman, Minggu.
Kunjungan kerja ini diterima Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Pendopo Parasamya Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sekretaris Ditjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Beni Sujanto mengatakan bahwa pihaknya didampingi Anggota Komisi VIII DPR Esti Wijayati datang ke Kabupaten Sleman untuk memastikan penyaluran bansos di Sleman tepat sasaran.
"Sesuai hasil rapat antara Presiden dan para Menteri termasuk di dalamnya Menteri Sosial, Presiden mengamanatkan percepatan penyaluran bantuan sosial yang mana saat itu diamanatkan juga di dalam proses percepatan meminta atau menunjuk PT Pos Indonesia menyalurkan bantuannya sehingga tepat sasaran dan cepat," katanya.
Menurut dia, saat ini sudah 96,7 persen percepatan bansos terealisasi di seluruh Indonesia yang disalurkan dengan metode rumah ke rumah dan juga dengan metode lain yaitu disalurkan melalui komunitas.
"Mengingat adanya percepatan bansos, metode yang dipakai tidak hanya rumah ke rumah saja, tapi juga melalui komunitas. Menghadirkan komunitas di satu tempat kemudian dilaksanakan penyaluran sesuai data bayar yang kami terima dari Kemensos tentunya dengan protokol kesehatan," katanya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan realisasi penyaluran Program Keluarga Harapan Tahap 1 per 6 Maret 2022 telah tersalurkan sebesar 20.964 atau sebesar 69,13 persen dari total KPM-PKH dengan nilai Rp28,8 miliar lebih melalui Bank Mandiri.
"Sedangkan BPNT atau Program Sembako di Kabupaten Sleman telah disampaikan melalui PT Pos kepada 86.166 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau sebesar 97,97 persen dari total KPM dengan total nilai sebesar Rp51,69 miliar lebih. Sedangkan 2,03 persen sisanya akan kami selesaikan di akhir Maret," katanya.
Kustini mengatakan secara umum penyaluran program bansos di Kabupaten Sleman telah terlaksana dengan baik.
"Ke depan Pemerintah Kabupaten Sleman melaporkan penghapusan data penerima manfaat kepada Kemensos secara berkala untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran," katanya.
Ia mengatakan meski penyerahan bantuan tetap diprioritaskan kepada masyarakat miskin dan rentan miskin, namun seiring dengan penetapan PPKM Level 4 di Kabupaten Sleman, Pemkab Sleman berharap bansos juga dapat disalurkan kepada masyarakat terdampak pandemi mengingat pandemi COVID-19 belum sepenuhnya menurun.
Pada kegiatan kunjungan kerja ini juga diserahkan sejumlah bantuan secara simbolis kepada KPM bantuan sosial dan kepada sejumlah anak yatim piatu karena COVID-19 di Kabupaten Sleman.
Kunjungan kerja ini diterima Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Pendopo Parasamya Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sekretaris Ditjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Beni Sujanto mengatakan bahwa pihaknya didampingi Anggota Komisi VIII DPR Esti Wijayati datang ke Kabupaten Sleman untuk memastikan penyaluran bansos di Sleman tepat sasaran.
"Sesuai hasil rapat antara Presiden dan para Menteri termasuk di dalamnya Menteri Sosial, Presiden mengamanatkan percepatan penyaluran bantuan sosial yang mana saat itu diamanatkan juga di dalam proses percepatan meminta atau menunjuk PT Pos Indonesia menyalurkan bantuannya sehingga tepat sasaran dan cepat," katanya.
Menurut dia, saat ini sudah 96,7 persen percepatan bansos terealisasi di seluruh Indonesia yang disalurkan dengan metode rumah ke rumah dan juga dengan metode lain yaitu disalurkan melalui komunitas.
"Mengingat adanya percepatan bansos, metode yang dipakai tidak hanya rumah ke rumah saja, tapi juga melalui komunitas. Menghadirkan komunitas di satu tempat kemudian dilaksanakan penyaluran sesuai data bayar yang kami terima dari Kemensos tentunya dengan protokol kesehatan," katanya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan realisasi penyaluran Program Keluarga Harapan Tahap 1 per 6 Maret 2022 telah tersalurkan sebesar 20.964 atau sebesar 69,13 persen dari total KPM-PKH dengan nilai Rp28,8 miliar lebih melalui Bank Mandiri.
"Sedangkan BPNT atau Program Sembako di Kabupaten Sleman telah disampaikan melalui PT Pos kepada 86.166 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau sebesar 97,97 persen dari total KPM dengan total nilai sebesar Rp51,69 miliar lebih. Sedangkan 2,03 persen sisanya akan kami selesaikan di akhir Maret," katanya.
Kustini mengatakan secara umum penyaluran program bansos di Kabupaten Sleman telah terlaksana dengan baik.
"Ke depan Pemerintah Kabupaten Sleman melaporkan penghapusan data penerima manfaat kepada Kemensos secara berkala untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran," katanya.
Ia mengatakan meski penyerahan bantuan tetap diprioritaskan kepada masyarakat miskin dan rentan miskin, namun seiring dengan penetapan PPKM Level 4 di Kabupaten Sleman, Pemkab Sleman berharap bansos juga dapat disalurkan kepada masyarakat terdampak pandemi mengingat pandemi COVID-19 belum sepenuhnya menurun.
Pada kegiatan kunjungan kerja ini juga diserahkan sejumlah bantuan secara simbolis kepada KPM bantuan sosial dan kepada sejumlah anak yatim piatu karena COVID-19 di Kabupaten Sleman.