Plan Indonesia: DIY jadi model Satuan Pendidikan Aman Bencana

id DIY,SPAB,satuan pendidikan aman bencana

Plan Indonesia: DIY jadi model Satuan Pendidikan Aman Bencana

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga  DIY Didik Wardaya menandatangani komitmen bersama penetapan DIY sebagai provinsi model Satuan Pendidikan Aman Bencana di Yogyakarta, Selasa (18/10/2022). ANTARA/HO-Plan Indonesia

Yogyakarta (ANTARA) - Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) menetapkan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai provinsi model Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) untuk mewujudkan lingkungan belajar yang aman bagi anak.

"Pengembangan provinsi model SPAB ini adalah bagian upaya untuk mendukung terciptanya lingkungan belajar yang aman bagi anak maupun ekosistem satuan pendidikan di Yogyakarta dan daerah lainnya," ujar Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti usai peluncuran Program Provinsi Model SPAB di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Dini, Yogyakarta dipilih karena telah memiliki sumber daya awal yang memadai untuk pengembangan provinsi model SPAB.

Modal yang dimiliki Yogyakarta, kata dia, mulai dari regulasi, anggaran, serta fasilitas lokal yang bisa semakin dikembangkan sehingga anak, perempuan dan penyandang disabilitas aman saat belajar di sekolah.

"Melalui Program SPAB, Plan Indonesia akan berfokus di beberapa bidang, termasuk pengembangan indikator provinsi model SPAB yang akan direplikasi ke provinsi lain, penguatan keterlibatan kaum muda pada implementasi dan monitoring SPAB, hingga penguatan kapasitas sekretariat bersama SPAB," katanya.

Selama program tersebut, kata Dini, kapasitas guru dan tenaga pendidik di 84 SMA, 100 orang dari organisasi kepemudaan, 200 fasilitator, dan 84.000 penerima manfaat tidak langsung bakal ditingkatkan hingga 2025.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY Didik Wardaya mengatakan program Plan Indonesia sesuai dengan tujuan DIY dalam implementasi SPAB.

Saat ini, kata dia, Disdikpora DIY sedang mengembangkan SPAB di 35 SMA, SMK, dan SLB.

"Walaupun sudah ada 35 SMA/SMK/SLB yang mengimplementasikan SPAB namun belum mencukupi. Kami ingin lebih banyak lagi satuan pendidikan yang sadar akan pentingnya mempersiapkan diri menghadapi bencana," kata dia.