Peristiwa "Petrus" di Semarang tengah digali

id Tim penyelesaian pelanggaran HAM berat

Peristiwa "Petrus" di Semarang tengah digali

Tim Penyelesaian Non-yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat Masa Lalu prof Rahayu (kanan) dan prof Komaruddin Hidayat (kiri) saat Diskusi tentang peristiwa Penembakan Misterius yang digelar di Semarang, Sabtu. (ANTARA/ I.C.Senjaya)

Semarang (ANTARA) - Tim Penyelesaian Nonyudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia (PPHAM) Berat Masa Lalu menggali informasi dari pelaku sejarah peristiwa Penembakan Misterius (Petrus) pada 1982 hingga 1985 yang berasal dari wilayah Semarang.

Diskusi tentang Peristiwa Penembakan Misterius yang digelar di Semarang, Sabtu, diikuti dua anggota Tim Penyelesaian Nonyudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia (PPHAM) Berat Masa Lalu Komaruddin Hidayat dan Rahayu.

Menurut Rahayu, diskusi ini merupakan salah satu cara tim dalam menghimpun data dan informasi di luar hasil rekomendasi Komnas HAM yang sudah dihasilkan beberapa tahun lalu.

"Dari hasil diskusi ini terdapat fakta-fakta yang memang belum masuk dalam rekomendasi Komnas HAM," katanya.

Misalnya, kata dia, korban yang diduga jumlahnya lebih besar dari temuan Komnas HAM.



Data tersebut, lanjut dia, akan dikonfirmasi langsung dengan para korban.

"Mungkin ada korban yang saat penyelidikan Komnas HAM lalu belum bersedia bercerita, ini kami ingin memastikan apa yang terjadi, apa yang diinginkan," kata Guru Besar Undip Semarang ini



Adapun salah seorang pelaku sejarah peristiwa Petrus asal Semarang yang hadir dalam diskusi tersebut, yakni Bati Mulyono.

Bati Mulyono merupakan Ketua Yayasan Fajar Menyingsing yang lolos dalam peristiwa Petrus.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim PPHAM menggali informasi peristiwa Petrus di Semarang
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024