Kediri, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menyelenggarakan workshop kesehatan indera penglihatan bagi para guru sebagai upaya membantu mereka mendeteksi dini gangguan penglihatan pada anak usia sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dokter Fauzan Adima di Kediri, Jumat, mengemukakan seiring perkembangan zaman, penggunaan teknologi digital mencakup segala aspek kehidupan, tidak terkecuali di dunia pendidikan. Terlebih, saat ini telepon seluler digunakan sebagai salah satu media pembelajaran.
"Tidak bisa dipungkiri di era digital saat ini, telepon seluler juga menjadi media pembelajaran bagi anak-anak. Dalam pemakaiannya, hal tersebut tentu harus diawasi agar kesehatan indera bisa terjaga. Kalau dinasihati orang tua mereka kadang kurang memperhatikan, tapi kalau guru yang menasihati biasanya lebih patuh," katanya.
Pihaknya sengaja menggelar workshop kesehatan indera penglihatan bagi guru sekolah. Sebanyak 100 orang guru di tingkat SD, SMP, SMA serta petugas kesehatan dari puskesmas se-Kota Kediri dilibatkan dalam kegiatan ini.
Menurut dia, perlu adanya pengawasan dalam pemanfaatan teknologi digital, sebab hal tersebut juga berpengaruh pada kesehatan indera penglihatan.
Selain faktor keturunan, gangguan penglihatan juga bisa dikarenakan pola hidup serta penggunaan komputer jinjing dan telepon seluler dengan durasi lama.
Berita Lainnya
Jaga gula darah stabil, calhaj penderita diabetes atur makan
Minggu, 12 Mei 2024 4:01 Wib
Selama berhaji, penderita diabetes perhatikan kondisi kaki
Sabtu, 11 Mei 2024 20:28 Wib
Sering sulit didiagnosis, meningitis anak, papar dokter
Sabtu, 11 Mei 2024 10:29 Wib
Tak sehat, kualitas udara DKI Jakarta
Kamis, 9 Mei 2024 7:09 Wib
DPKP DIY memantau kesehatan hewan jelang Idul Adha 2024
Rabu, 8 Mei 2024 22:18 Wib
PPDS berbasis RS diharapkan mampu jawab maladistribusi dokter di Indonesia
Selasa, 7 Mei 2024 14:48 Wib
Pemerintah: PPDS berbasis RS prioritaskan dokter di daerah DTPK
Selasa, 7 Mei 2024 9:42 Wib
Jaga kesehatan kulit, perbanyak minum air saat cuaca panas di Indonesia, papar pakar
Selasa, 7 Mei 2024 9:38 Wib