Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat capaian vaksinasi polio sekitar 80 persen dan mengingatkan orang tua segera melengkapi pemberian vaksinasi polio kepada anak sebagai salah satu langkah mencegah munculnya kasus polio di daerah itu.
“Capaian cukup bagus, sekitar 80 persen untuk beberapa tahapan vaksinasi hingga triwulan ketiga tahun ini,” kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu di Yogyakarta, Jumat.
Berdasarkan data Dinkes Kota Yogyakarta, capaian vaksinasi polio yang diberikan dengan cara suntik atau IPV 1 tercatat 84 persen, IPV 2 82 persen dan IPV 3 sebanyak 80 persen.
Menurut dia, masih ada warga yang memang sama sekali belum memberikan vaksinasi polio kepada anaknya, namun sebagian besar masih belum melengkapi pemberian vaksinasi saja.
Selain mengingatkan masyarakat untuk segera melengkapi vaksinasi polio, Dinkes Kota Yogyakarta juga tetap memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemberian vaksinasi secara lengkap untuk meningkatkan imunitas terhadap berbagai penyakit.
“Kami juga menguatkan surveilans untuk memantau apakah ada potensi kasus polio di masyarakat, salah satunya memantau kasus lumpuh layu,” katanya.
Kasus lumpuh layu, memiliki gejala yang sama seperti polio. Namun, untuk memastikan gejala tersebut adalah polio atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium.
“Biasanya, akan diambil spesimen dari tinja untuk mencari ada virus polio atau tidak. Jadi, yang akan menentukan apakah polio atau tidak adalah dari hasil pemeriksaan laboratorium,” katanya.
Secara nasional, sudah tidak ada lagi kasus polio sejak 2010. “Kota Yogyakarta juga mengikuti nasional. Artinya, sejak tahun itu sudah tidak ditemukan kasus polio di Yogyakarta,” katanya.
Hanya saja, lanjut Endang, pada 2014 ditemukan kasus polio di Sukabumi dan pada Oktober tahun ini muncul kasus polio di Pidie. Khusus untuk kasus terakhir, diketahui bahwa anak tersebut tidak diberikan vaksin polio.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, 30 provinsi dan 415 kabupaten/kota di Indonesia masuk kategori risiko tinggi kasus polio karena cakupan vaksinasi yang dinilai masih rendah.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan tidak ada obat untuk penyakit polio sehingga peran masyarakat untuk mencegah penyakit tersebut sangat dibutuhkan yaitu dengan melengkapi vaksinasi.
“Pengobatan yang diberikan sifatnya supportif dan simptomatis melalui fisioterapi. Tetapi, polio bisa dicegah dengan membentuk kekebalan tubuh melalui vaksinasi,” katanya.
Pelayanan vaksinasi polio di Kota Yogyakarta dapat diakses di seluruh puskesmas, 18 puskesmas, sesuai jadwal pemberian vaksin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinkes Yogyakarta ingatkan orang tua lengkapi vaksinasi polio anak
Berita Lainnya
Jamaah calhaj perlu suntik vaksin influenza dan pneumonia
Sabtu, 23 Maret 2024 15:27 Wib
RI kirim 10 juta dosis vaksin polio ke Afghanistan
Kamis, 7 Maret 2024 20:55 Wib
95 persen anak di Indonesia harus sudah imunisasi
Jumat, 9 Februari 2024 5:22 Wib
Dinkes Sleman lakukan Sub-PIN tetes polio
Jumat, 19 Januari 2024 18:25 Wib
Warga penolak imunisasi polio anak diedukasi
Kamis, 18 Januari 2024 18:33 Wib
Pandu Lisan membantu warga dan disabilitas berinteraksi
Selasa, 16 Januari 2024 0:25 Wib
Pemkab Sleman segera melakukan imunisasi polio
Kamis, 11 Januari 2024 19:39 Wib
Dinkes pastikan saat ini tidak ada kasus polio di Yogyakarta
Selasa, 9 Januari 2024 12:25 Wib