Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan perbaikan ruas jalan di Pedukuhan Wunut, Desa Sriharjo, Imogiri yang ambles akhir Desember 2022 tidak secara terburu-buru agar hasilnya berkualitas sehingga kerusakan tidak terulang.
"Para pakar sudah melakukan kajian di Sriharjo, mungkin hasilnya dua minggu, kan jalan di Sriharjo sudah berkali kali rusak, jadinya sudahlah ini jangan buru-buru dibangun, nanti tidak tepat lagi kita," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Jumat.
Ia menjelaskan pemerintah daerah sudah melibatkan para pakar yang kompeten terkait dengan penanggulangan jalan ambles di Sriharjo, yaitu pakar geoteknik, geologi, bahkan teknik sipil dari UGM untuk melakukan penelitian.
Oleh karena itu, pemda akan menunggu hasil penelitian yang kemudian menjadi rekomendasi bagi Pemkab Bantul untuk perbaikan ruas jalan wisata yang menghubungkan Desa Sriharjo dan Selopamioro itu.
"Itu nanti akan dibor sedalam 30 meter, untuk mengetahui ada apa di dalam tanah, apakah ada sungai bawah tanah yang terus menggempur tanah, sehingga saya minta Dinas PU tidak tergesa-gesa, nanti tidak tepat lagi kita kan," katanya.
Bupati Abdul Halim mengatakan apabila hasil kajian tidak merekomendasikan pembangunan kembali jalan di wilayah Sriharjo tersebut, maka pemerintah daerah juga menyiapkan solusi untuk memindahkan jalur dengan lokasi yang lebih aman dari kerusakan.
"Ada namanya kisi-kisi, walaupun harus kita tunggu dulu hasil kajiannya, penelitiannya, kalau memang itu tidak direkomendasi oleh para pakar akan kita geser jalan itu," katanya.
Dia mengatakan langkah selanjutnya kalau memungkinkan dibangun jembatan di wilayah tersebut, agar gerakan tanah yang ditengarai mengakibatkan jalan ambles, tidak mengganggu atau berdampak pada jalan.
"Apa boleh buat, tapi kita tidak tergesa-gesa, dan bagaimana lalu lintas masyarakat, akan kita buatkan jalan alternatif, tapi memang tidak bisa untuk mobil lewat, ya memang harus sabar," katanya.
Atas dasar itu, Bupati Bantul Abdul Halim juga memutuskan agar jangan dibangun dulu sebelum turun rekomendasi dari pakar yang melakukan kajian, agar nantinya tidak ada kekeliruan lagi dalam pembangunan infrastruktur jalan di Bantul.