Moskow (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Jumat mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan Barat akan menjadikan China sebagai target mereka berikutnya setelah Rusia.
"Mereka tidak menutup kemungkinan bahwa ketika Rusia, seperti yang mereka katakan, kalah, China akan menjadi target berikutnya," kata Lavrov dalam konferensi pers bersama Menlu Turki Mevlut Cavusoglu di Ankara.
"Juga negara mana pun yang berani bertindak secara independen dan memutuskan kepentingan nasionalnya, dan tidak mengikuti apa yang telah ditetapkan AS dan negara-negara Barat lainnya," ujar dia.
Lavrov menambahkan bahwa pernyataan negara-negara Barat, yang terus memasok senjata ke Kiev dan menolak mengumumkan gencatan senjata, telah menunjukkan bahwa mereka tidak ingin benar-benar menyelesaikan konflik Ukraina.
Dia juga memperingatkan bahwa jika bagian Rusia dalam Kesepakatan Laut Hitam, atau yang dikenal dengan Black Sea Grain Initiative, tidak dilaksanakan maka Moskow akan mempertimbangkan untuk mengubah pendiriannya dan melanjutkan ekspor biji-bijian melalui Turki dan Qatar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menlu Rusia sebut China target Barat berikutnya
Berita Lainnya
Menhan Rusia: Kiev kehilangan 111 ribu tentara selama 2024
Jumat, 3 Mei 2024 19:19 Wib
Drone Rusia porak porandakan tank Abrams Ukraina
Sabtu, 27 April 2024 18:26 Wib
NATO didesak intensifkan dukungan untuk Ukraina
Jumat, 26 April 2024 20:14 Wib
Ukraina, tuduh Rusia, sering menembaki fasilitas medis dan staf medis
Jumat, 19 April 2024 7:34 Wib
Kekalahan Ukraina sama artinya kekalahan Barat
Senin, 8 April 2024 20:52 Wib
Rusia siap damai "jujur" dengan Ukraina
Jumat, 5 April 2024 21:04 Wib
Tiga negara menuju final Piala Eropa 2024
Kamis, 28 Maret 2024 7:47 Wib
Ukraina dituduh Rusia dalang serangan di Crocus City Hall
Selasa, 26 Maret 2024 19:52 Wib