Flu babi afrika sebabkan 17.105 ternak mati

id 17.105 ternak, di Luwu Timur, mati, virus flu babi, dari Afrika

Flu babi afrika sebabkan 17.105 ternak mati

Ilustrasi - Petugas sedang mengambil sampel babi untuk diperiksa terkait temuan Singapura yang menyatakan babi asal Pulau Bulan, Batam terkena flu babi Afrika. ANTARA/HO-Kementan.

Makassar (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, mencatat jumlah ternak khususnya babi yang mati karena serangan flu babi afrika atau virus African Swine Fever (ASF)  mencapai 17.105 ternak dalam periode 12-15 Mei 2023. 

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Luwu Timur, Amrullah Rasyid melalui keterangannya diterima di Makassar, Selasa, mengatakan jumlah babi yang mati mencapai 17.105 ekor dari populasi 38.556 ekor.

"Untuk data babi yang mati per tanggal 15 Mei 2023 sebanyak 17.105 ekor dan ini hampir dari setengah populasi babi di Luwu Timur," ujarnya.

Amrullah Rasyid mengatakan babi yang mati tersebar di 11 kecamatan dan kematian terbesar di Kecamatan Tomoni Timur dengan 8.598 ekor dari populasi 12.054 ekor.

Dia menyebutkan tingkat kematian babi di Luwu Timur mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Sementara itu, drh I Gusti Ngurah menjelaskan virus African Swine Fever (ASF) sesuai keterangan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Tahun 2020, ASF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Genus Asfivirus Family.

Virus itu menyerang ternak babi dan babi liar di semua umur yang menyebabkan babi sakit dengan tingkat fatalitas 100 persen.

 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024