Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan mencatat sebanyak 17.871 ekor hewan ternak mati akibat banjir yang terjadi di Kabupaten itu.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Timur Murdhani di Aceh Timur, Senin, mengatakan data tersebut merupakan hasil rekapitulasi sementara dari laporan lapangan yang dihimpun petugas bersama aparatur gampong dan kecamatan terdampak.
"Banjir dengan ketinggian air 10 hingga tiga centimeter dan berlangsung cukup lama menyebabkan banyak ternak warga tidak sempat diselamatkan, terutama ternak yang dipelihara di kandang rendah dan berada dekat aliran sungai," kata Murdhani.
Berdasarkan rincian data, kematian ternak meliputi berbagai jenis hewan. Ternak ayam menjadi paling banyak terdampak dengan jumlah 16.026 ekor mati, bebek sebanyak 919 ekor, sapi 436 ekor, kambing 424 ekor, dan domba 66 ekor.
Sebaran kematian ternak terjadi hampir di seluruh kecamatan terdampak banjir yaitu di Pereulak Timur, Sungai Raya, Pereulak, Julok, Peudawa, Idi Rayeuk.
Serta, Nurussalam, Indra Makmur, Ranto Pereulak, Bireum Bayeun, Pereulak Barat, Simpang Jernih, Madat, Darul Aman dan Ranto Seulamat, kata Murdhani.
Ia menjelaskan, sebagian besar ternak mati akibat terendam banjir, terseret arus, kelelahan, serta kekurangan pakan selama banjir berlangsung. Selain itu, kondisi kandang yang rusak dan sulitnya akses evakuasi turut memperparah situasi.
"Kerugian ini sangat dirasakan oleh peternak, karena ternak merupakan sumber ekonomi utama masyarakat pedesaan. Kami masih terus melakukan pendataan lanjutan untuk memastikan tidak ada data yang terlewat," katanya.
Kematian ternak akibat banjir tersebut sudah dilaporkan kepada pemerintah provinsi dan pusat sebagai dasar pengusulan bantuan, baik berupa bantuan ternak pengganti, pakan, maupun dukungan pemulihan pascabanjir.
Murdhani mengimbau para peternak meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi yang bermukim di daerah rawan banjir, dengan menyiapkan lokasi kandang lebih aman dan mudah dievakuasi jika bencana serupa kembali terjadi.
"Ke depan, kami juga akan memperkuat mitigasi bencana di sektor peternakan agar kerugian akibat banjir tidak terus berulang yang dapat merugikan peternak," kata Murdhani.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab: 17.871 hewan ternak mati akibat banjir di Aceh Timur
