Subardi dukung PGEO garap energi ramah lingkungan

id subardi,pgeo,dpr ri

Subardi dukung PGEO garap energi ramah lingkungan

Anggota DPR RI Subardi (ANTARA/HO-PND)

Yogyakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Subardi mendukung langkah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang mengembangkan ketersediaan energi bersih dan ramah lingkungan melalui proyek energi panas bumi.

Proyek tersebut dirancang menuju transisi energi dan keberlanjutan. Subardi yakin PGEO mampu menghadirkan ketersediaan energi bersih dan ramah lingkungan bagi bangsa dan negara ini.

"Saya mendukung upaya PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dalam menghadirkan diversifikasi sumber energi dan keberlanjutan," kata Subardi saat mengisi diskusi bertema "Transisi Energi Bersih dan Keberlanjutan, di Sleman, DIY, Minggu (17/9).

Dalam paparannya, Subardi menjelaskan PGEO adalah perusahaan energi yang berkomitmen pada pengembangan, eksplorasi, dan produksi energi panas bumi di Indonesia.

PGEO merupakan bagian dari kelompok usaha PT Pertamina melalui Subholding Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE). Sebagai pelaku utama dalam industri energi panas bumi di Indonesia, PGEO memiliki portofolio proyek yang luas dan beragam.

"PGEO berperan strategis dalam membangun diversifikasi sumber energi dan keberlanjutan. Dengan teknologi canggih dan tim ahli yang berpengalaman, mereka mengelola rantai nilai produksi energi panas bumi mulai dari eksplorasi hingga distribusi," kata Subardi.

PGEO memiliki kapasitas energi terpasang yang mencakup operasi sendiri sebesar 672 MW, dan 1.205 MW berasal dari Joint Operation Contract (JOC) dari 15 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP).

Wilayah kerja ini dibagi dalam 6 area operasi. Dengan cakupan itu, PGEO menekankan prinsip keberlanjutan dalam proyeknya, yang bertema "Energizing Green Future".

"Dengan tema energi hijau untuk masa depan, PGEO berusaha leading dalam penyediaan energi berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Indonesia," kata Anggota Fraksi NasDem DPR RI itu.

Subardi juga mendorong PGEO melakukan transformasi energi bersih melalui kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah daerah, lembaga penelitian, universitas, dan mitra industri.

Kolaborasi ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan sumber daya untuk mengembangkan industri energi panas bumi yang lebih kokoh. 

"Kita apresiasi perusahaan anak bangsa menjadi motor penggerak transformasi energi bersih di Indonesia. PGEO memiliki kapasitas yang besar dan jaringan operasi yang luas untuk memasok energi berkelanjutan dan ramah lingkungan," katanya.

Di depan peserta diskusi, Subardi memaparkan cakupan area operasi PGEO terdiri dari 13 Wilayah Kerja meliputi Kamojang, Karaha, Lahendong, Gunung Sibualu-Buali, Gunung Sibayak-Sinabung, Sungai Penuh, Hululais, Lumut Balai dan Margabayur, Way Panas, Pangalengan, Cibereum-Parabakti, Tabanan, dan Seulawah.

Subardi menambahkan, PGEO juga mengintegrasikan tanggung jawab lingkungan dan sosial dalam pengelolaan proyek energi panas bumi, termasuk melibatkan komunitas lokal dalam pelestarian lingkungan. 

Ke depan, PGEO diharapkan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menggantikan sumber energi konvensional. Energi panas bumi yang diproduksi PGEO akan berdampak positif dalam mengatasi perubahan iklim global dan pengurangan limbah energi.

"Dengan menggantikan sumber energi konvensional dengan energi panas bumi, ke depan akan berdampak positif mengatasi perubahan iklim global," kata Subardi.