Yogyakarta (ANTARA) - Literary Art Festival (Lafest) Minggir #1 di Pondok Pesantren KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq di Minggir, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang digelar sepanjang Sabtu (7/10) mendapat apresiasi dari penyair-penyair ternama.
Gus Muwafiq mengatakan Lafest Minggir #1 lahir dari rangkaian acara perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Sabtu (14/10) pekan depan di Minggir.
Menurut dia, puncak mukjizat Muhammad adalah Al Quran yang dituilis dalam bahasa puisi. Bahkan, saat Al Quran bercerita tentang kiamat pun bahasanya ditulis dengan sangat puitik.
"Maulid nabi, mukjizat tertingginya Quran, maka sudah pas kalau ada festival puisi. Saya ingin event ini rutin digelar menjelang Maulidin di Pondok Pesantren Minggir ini,” kata Gus Muwafiq.
Pada Lafest Minggir #1 yang berlangsung di Ponpes KH Muwafiq ada sembilan kegiatan utama yang berlangsung sejak Sabtu (7/10) pagi pukul 09.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.
Sembilan kegiatan tersebut yakni lomba pembacaan puisi, workshop penulisan puisi, pameran karya sastra, lapak buku sastra, lapak pasar tiban, pidato budaya, malam baca puisi, musikalisasi puisi, dan pentas seni.
Penyair Joko Pinurbo yang menjadi salah satu penampil utama pada Sabtu (7/10) malam mengatakan bahwa ketika manusia hidup di tengah lingkungan sosial yang semakin semrawut, konflik, dan penuh ambisi, maka sastra dan khususnya puisi bisa hadir kembali untuk merawat dan memelihara, terutama kegembiraan bersama.
Oleh karena itu, Lafest Minggir ini momentumnya bagus sekali karena ini menjelang pilpres. Mari kita jaga kewarasan kita melalui puisi. Dalam arti yang terdalam, puisi adalah cara melakukan kontemplasi ke sesama dan komunikasi transendental, yang sangat sulit untuk dilakukan di masa yang bising ini," kata Jokpin, nama populer Joko Pinurbo.
Penyair Joni Ariadinata yang menjadi salah satu penyelenggara acara mengatakan Lafest Minggir tahun depan, seperti keinginan Gus Muwafiq, akan hadir lebih besar dengan menghadirkan penyair-penyair tidak hanya dari DIY tetapi juga dari internasional.
"Sebagaimana Gus Muwafiq ungkapkan, kita ingin hubungan santri, pesantren dengan sastrawan, penyair menjadi erat kembali," kata Joni.
Menurut dia, Lafest juga ingin menghadirkan penyair-penyair yang sukses dengan medium baru hari ini yakni media sosial. Jokpin, menurut Joni, adalah contoh sukses di mana puisi dan pembacaan puisinya bisa ditonton jutaan orang di medsos.
"Penyair Peri Sandi contoh terbaru pembacaan puisinya yang selalu viral di TikTok dan Youtube. Tentu akan bagus sekali kalau bisa kumpul-kumpul semua dan merayakan puisi di Ponpes Minggir asuhan KH Ahmad Muwafiq ini," kata Joni.
Selain Jokpin dan Joni Ariadinata, para penyair yang juga hadir pada Literary Art Festival (Lafest) Minggir #1 bertema Berfusi dalam Puisi itu, di antaranya Peri Sandi, Hamdy Salad, Mutia Sukma, Raudal Tanjung Banua, dan Reky Zakia.
Berita Lainnya
Penyair Joko Pinurbo meninggal dunia, dimakamkan di Yogyakarta
Sabtu, 27 April 2024 10:27 Wib
Sapardi Djoko Damono-Rintik Sedu berkolaborasi dalam "Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang"
Minggu, 9 Februari 2020 3:40 Wib
120 penyair ikuti "Arus Sungai Sastra Magelang"
Selasa, 24 Februari 2015 23:25 Wib
18 penyair Magelang luncurkan Buku "Kilometer Nol"
Senin, 8 Desember 2014 22:52 Wib
Seniman Nyoman Erawan pentas dengan para penyair
Kamis, 13 Maret 2014 23:20 Wib
Penyair Indonesia baca puisi di Jerman
Kamis, 25 Juli 2013 9:26 Wib
Penyair Indonesia terbitkan antologi puisi tolak korupsi
Rabu, 29 Mei 2013 23:49 Wib
Lima penyair Indonesia ikut festival di Afrika
Selasa, 16 April 2013 10:03 Wib