Sleman (ANTARA) - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menilai lomba lari lintas alam "Sleman Temple Run" yang diselenggarakan di Candi Banyunibo Bokoharjo Prambanan, Kabupaten Sleman, menjadi media efektif dalam promosi pariwisata di tingkat nasional dan internasional.
"Lomba lari 'Sleman Temple Run' ini mampu menarik pelari-pelari dari berbagai negara asing, sehingga sangat tepat untuk media promosi pariwisata ditingkat nasional bahkan internasional," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata DIY Kurniawan seusai mengikuti lomba Sleman Temple Run di Candi Banyunibo, Minggu.
Kurniawan juga mengikuti Sleman Temple Run 2023 untuk kategori 5K ini mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan acara yang luar biasa yang ternyata mampu menarik peserta yang begitu banyak hingga mencapai 1.260 peserta.
"Bukan hanya peserta lokal sari wilayah DIY dan sekitarnya maupun dari sejumlah daerah di Indonesia, namun juga diikuti peserta yang datang dari 22 negara," katanya.
Terkait dengan kesuksesan penyelenggaraan Sleman Temple Run #8 tahun 2023 ini, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Trail Runners Yogyakarta yang telah mampu menyelenggarakan lomba lari lintas alam ini dengan baik dan lancar tanpa kendala yang berarti.
"Kami juga menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu dan bekerja keras sebelum dan selama penyelenggaraan Sleman Temple Run #8, termasuk pihak Polri dan TNI, BPBD DIY, SAR DIY, RSUD Prambanan, Puskesmas Prambanan serta kelompok seni budaya yang telah berpartisipasi memeriahkan gelaran Sleman Temple Run #8 Tahun 2023," katanya.
Menurut dia, dengan kategori baru 30K dalam gelaran Sleman Temple Run 2023 ini maka Sleman Temple Run memiliki sertifikasi dari International Trail Running Association (ITRA) yang harapannya ke depan akan semakin banyak pelari-pelari yang dapat menembus ke lomba lari tingkat internasional.
"Begitu pula kategori 5K akan dapat menarik pelari-pelari lokal dan masyarakat umum untuk mencintai olahraga lari sebagai gaya hidup yang menyehatkan," katanya.
Ia mengatakan, yang tidak kalah penting adalah gelaran Sleman Temple Run ini ke depan akan menjadikan kalender kegiatan sangat dinanti masyarakat dalam menyemarakkan kepariwisaataan dan meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke wilayah Kabupaten Sleman.
Salah satu peserta asal Tunisia Attia Anis yang mengikuti kategori 5K mengatakan bahwa gelaran Sleman Temple Run adalah gelaran wisata olah aga sempurna dalam hal pengorganisasian kegiatan serta penyediaan menu-menu makanannya.
"Petugasnya ramah dan terorganisir," katanya.
Dia mengaku suka dengan makanan Indonesia, dan suka dengan kegiatan ini sehingga berencana untuk ikut pada gelaran di tahun-tahun berikutnya.
Attia Anis merupakan salah satu mahasiswa pada Program Darmasiswa atau program pertukaran mahasiswa dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tehnologi untuk belajar tentang kebudayaan Indonesia selama 10 (sepuluh) bulan di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM.-