Jakarta (ANTARA) - Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid melakukan silaturahim sekaligus mensosialisasikan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD kepada para tokoh masyarakat di Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (24/11).
Yenny Wahid mengungkapkan alasan dirinya memilih pasangan Ganjar-Mahfud di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti. Menurut Direktur Eksekutif Wahid Fondation ini, sebelum memutuskan mendukung Ganjar dirinya melakukan riyadhoh spiritual dan ziarah ke makam Gus Dur, serta salat istikharah.
"Itu alasan spiritual. Tapi kalau alasan dhohirnya, itu juga karena ada pak Mahfud. Pak Mahfud itu kadernya Gus Dur langsung, dikader oleh Gus Dur, dulu pertama kali dijadikan menteri di kabinet oleh Gus Dur," kata Yenny Wahid dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan bahwa di era Presiden Gus Dur, Mahfud menjabat sebagai Menteri Pertahanan yang mengepalai ratusan ribu TNI dan kini menjadi Menko Polhukam yang juga mengepalai ratusan ribu TNI dan polisi.
"Ternyata pandangannya Gus Dur menjadi kenyataan. Memang kebutuhan utama negara kita adalah penegakan hukum," ujarnya.
Yenny yang kini menjadi Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud mengatakan bahwa penegakan hukum sangat penting dalam sebuah negara. Sebab, kalau penegakan hukumnya tidak bagus maka ekonomi tidak akan tumbuh.
Dia pun mencontohkan di sebuah desa apabila ada warung, namun kalau tidak ada penegakan hukumnya, maka akan banyak preman yang datang untuk meminta uang di warung tersebut.
Kalau preman terus menerus datang, maka orang yang usaha warung tersebut akan mengalami kerugian.
"Kalau keamanan, hukum, tidak ditegakkan maka ekonomi tidak akan jalan. Apalagi urusan negara," jelas dia.
Yenny menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan yang sangat melimpah. Bahkan, tahun 2045 Indonesia diramalkan akan menjadi kekuatan ekonomi ke 4 di dunia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Yenny Wahid sosialisasikan Ganjar-Mahfud di Probolinggo