Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebut bahwa roadmap perlindungan anak di ranah daring (dalam jaringan), penting, karena anak-anak Indonesia sebagai pengguna internet yang sangat aktif, rentan terkena dampak negatif internet.
"Anak-anak Indonesia merupakan pengguna internet yang sangat aktif dan rentan terhadap dampak negatif internet, seperti cyberbullying, sextortion, scam, hoax, child grooming, pornografi, hingga eksploitasi dan pelecehan seksual anak daring," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Menurut Nahar, perlindungan anak di ranah daring dan digital perlu menjadi perhatian bersama, mengingat dengan kemudahan akses yang didapatkan anak tanpa pengawasan dapat menimbulkan berbagai konsekuensi dan anak rentan menjadi korban kejahatan online.
"Indonesia termasuk dalam 10 negara teratas dengan kasus kekerasan seksual anak online tertinggi sejak 2005," kata Nahar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Roadmap perlindungan anak daring penting karena anak aktif berinternet
Berita Lainnya
Pemerintah diminta blokir gim daring mengandung kekerasan
Sabtu, 27 April 2024 16:03 Wib
Kemenperin memfasilitasi perlindungan kekayaan intelektual bagi IKM
Kamis, 25 April 2024 5:40 Wib
Guru di Indonesia perlu perlindungan hukum ketika tegakkan disiplin
Selasa, 23 April 2024 0:43 Wib
Hiburan erotis di lapangan terbuka Kisaran, Sumut, dikecam
Senin, 22 April 2024 6:50 Wib
Segera selesai, Perpres Perlindungan Anak dari game online
Kamis, 18 April 2024 4:16 Wib
Orang tua diminta maksimalkan pola pengasuhan saat libur Lebaran 2024
Kamis, 11 April 2024 14:14 Wib
Pemerintah diminta blokir "game online" mengandung kekerasan
Selasa, 9 April 2024 2:37 Wib
169 anak PMI telantar di Taiwan-UAE dipulangkan ke RI
Kamis, 4 April 2024 5:22 Wib