Disnakertrans Bantul berdayakan keluarga miskin melalui program padat karya

id Padat karya ,Serapan tenaga kerja ,Berdayakan keluarga miskin,Talud,Drainase,Yogya,DIY,DI Yogyakarta,Miskin,Tua,Nganggur

Disnakertrans Bantul berdayakan keluarga miskin melalui program padat karya

Kegiatan padat karya infrastruktur di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. ANTARA/Hery Sidik.

Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta memberdayakan keluarga miskin maupun warga yang masih pengangguran di daerah itu melalui program kegiatan padat karya infrastruktur yang pada tahun ini menyasar di ratusan lokasi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Istirul Widiastuti di Bantul Senin mengatakan, pada setiap awal pelaksanaan kegiatan padat karya infrastruktur, pihaknya sudah memberikan data KK (keluarga) miskin kepada kelompok untuk dilibatkan dalam pekerjaan padat karya.

"Jadi kami sudah menekankan bahwa warga yang dimasukkan di pekerjaan padat karya harus yang dengan kriteria pengangguran, setengah penganggur, maupun warga miskin," katanya.

Dia juga menjelaskan, sejauh ini program padat karya infrastruktur yang sudah berjalan setiap tahun rata-rata menyerap sekitar 50 persen dari data keluarga miskin akibat belum memiliki pekerjaan tetap, atau pengangguran di tempat kegiatan padat karya.

"Dalam perjalanan memang 50 persen lebih sudah menyerap data kemiskinan, akan tetapi kalau kita mengacu pada data kemiskinan secara umum, juga ada warga yang tidak bisa ikut dalam pekerjaan padat karya, misalnya sudah lanjut usia, juga masih di bawah umur," katanya.

Karena itu, pihaknya akan melakukan pemetaan lagi ke depan kira kira di setiap kegiatan padat karya tersebut berapa serapan keluarga miskin yang bisa diberdayakan melalui program pembangunan sarana prasarana di wilayah perdesaan dengan tenaga lokal itu.

"Jadi kita semangatnya pemberdayaan penduduk miskin yang ada di Bantul untuk memberikan pekerjaan mereka meskipun sifatnya sementara," katanya.

Dia mengatakan, pada tahun 2024, program padat karya infrastruktur dengan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dialokasikan untuk 300 lokasi, sebanyak 276 lokasi dengan anggaran masing masing Rp100 juta, kemudian 24 lokasi masing masing anggaran Rp200 juta.

Menurut dia, saat ini pihaknya sedang persiapan melakukan sosialisasi kegiatan padat karya kepada kelompok pekerja yang menjadi sasaran program, untuk kemudian dilakukan distribusi bahan bangunan sebelum pekerjaan fisik di lapangan.

Dia mengatakan, kegiatan padat karya infrastruktur dengan anggaran BKK pada Tahun 2024 pekerjaannya berupa pembangunan jalan corblok, talud atau bangket dan saluran drainase yang ada di wilayah perdesaan.