"Suanggi: Ilmu Terkutuk", film horor buka tabir ilmu hitam tanah Papua

id suanggi,suanggi ilmu terkutuk,pangeran lantang,carissa perusset,film horor indonesia,papua

"Suanggi: Ilmu Terkutuk", film horor buka tabir ilmu hitam tanah Papua

Pangeran Lantang dan Carissa Perusset bersama para pemain dan kru film Suanggi: Ilmu Terkutuk. (ANTARA/HO-Tim Produksi Film Suanggi: Ilmu Terkutuk)

Jakarta (ANTARA) - Film berjudul “Suanggi: Ilmu Terkutuk” besutan Sutradara Dom Dharmo akan mengajak penonton menguak misteri dan mitos dari ilmu hitam untuk membunuh yang tak disukai beserta orang-orang yang menekuninya di tanah Papua.

"Ini merupakan kearifan lokal dari Indonesia Timur yang punya berbagai macam penafsiran. Kemudian, ide itu kami bawa bertemu Dom Dharmo yang merupakan sutradara film ini. Mungkin ada satu tahun setengah kami berbincang tentang film ini,” kata Produser “Suanggi” Bona Pascal dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Pria yang juga ikut memainkan pemeran Frans di film tersebut mengatakan hal-hal yang berkaitan dengan suanggi menjadi momok yang menakutkan dan dihindari dalam tiap pembicaraan masyarakat di tanah Papua.

Suanggi pada dasarnya memang manusia yang memiliki ilmu hitam. Keberadaan Suanggi pun hidup berbaur bersama warga setempat, walau masih ada yang menetap di hutan. Hanya saja, banyak versi suanggi dalam masyarakat.

“Begitu sakral dan tabunya legenda 'Suanggi' membuat Mutiara Films dan Subtube Studio tertarik mengangkat ke layar lebar. Saya dan Ernest Yauwalata punya kerinduan yang sama membuat semacam film yang mengangkat tentang Papua atau Indonesia Timur,” ujar dia.

Film “Suanggi: Ilmu Terkutuk” berkisah tentang Beni (Pangeran Lantang), seorang mantan penyanyi yang kini menganggur hingga memiliki utang ratusan juta, terpaksa pulang ke tanah kelahirannya Pulau Karangkas Papua dengan mengajak pacarnya Gia (Carissa Perusset).

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Film "Suanggi: Ilmu Terkutuk" kuak misteri ilmu hitam dari tanah Papua
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024