Istanbul (ANTARA) - Vatikan mengumumkan pada Senin (21/4) bahwa Paus Fransiskus meninggal dunia setelah mengalami stroke yang diikuti dengan koma dan kegagalan jantung.
Dokter Vatikan Andrea Arcangeli, mengonfirmasi penyebab kematian tersebut dalam sebuah surat resmi yang diterbitkan oleh pihak berwenang.
"Penyebab kematian Paus Fransiskus adalah stroke, diikuti dengan koma dan kolaps kardiosirkulasi yang tidak dapat disembuhkan," kata dokter Vatikan Andrea Arcangeli dalam surat kematiannya.
Kematian Paus juga telah dikonfirmasi melalui proses thanatografi elektrokardiografi, yang memverifikasi sertifikasi resmi tersebut kepada Direktorat Kesehatan dan Kebersihan Negara Kota Vatikan.
Selain itu, Vatikan juga merilis surat wasiat spiritual Paus yang ditulis pada 29 Juni 2022.
Baca juga: CEO F1: Paus Fransiskus sosok penuh kedamaian dan belas kasih
Dalam surat tersebut, Paus Fransiskus mengungkapkan keinginannya agar jenazahnya diletakkan di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore.
Ia ingin makamnya berada di dalam tanah, tanpa ornamen khusus, sebagai tanda kesederhanaan.
Paus Fransiskus, yang meninggal pada usia 88 tahun, telah menderita beberapa penyakit selama masa kepausannya yang berlangsung lebih dari satu dekade.
Beberapa minggu terakhir sebelum wafatnya, ia dirawat karena pneumonia ganda yang memburuk dan memaksanya dirawat intensif di rumah sakit Roma selama lebih dari sebulan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Indonesia akan utus perwakilan hadiri pemakaman Paus Fransiskus
Baca juga: Paus wafat, pertemuan pertama para kardinal diadakan 22 April 2025
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Vatikan: Paus meninggal karena stroke diikuti koma dan gagal jantung
