Sleman (ANTARA) - InJourney Destination Management (IDM) mengemas cerita cinta legendaris Rama dan Shinta di pertunjukan Sendratari Ramayana Prambanan "Padhang Bulan" dengan penuh magis dan kesakralan.
"Pertunjukan yang diadakan saat bulan purnama ini menggabungkan keindahan seni pertunjukan, spiritualitas, dan tradisi Jawa yang magis," kata General Manager GM Teater dan Pentas IDM Esti Wahyujati di Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, pertunjukan ini menjadi suguhan budaya unggulan baru dari unit Teater dan Pentas IDM, bukan hanya sekadar pertunjukan, melainkan sebuah pengalaman budaya yang kontemplatif dan sarat makna serta estetika Jawa.
Guna mendukung pengalaman yang berkesan, IDM membangun atmosfer yang mendukung pertunjukan ini dengan cermat dan teliti, seperti pencahayaan, penari penyambut, kuliner jajanan ndalu (jajanan khas malam) "moco weton" (hitungan penanggalan Jawa) dan lainnya.
"Pertunjukan ini dibangun dengan atmosfer natural. Saat pertunjukan, kami mengutamakan pencahayaan panggung dari sinar rembulan, dan meminimalisir penggunaan lampu sorot panggung. Kami hadirkan nuansa yang syahdu, sakral, dan tentu saja tetap menghadirkan hiburan khas Ramayana," katanya.
Ia mengatakan, pertunjukan Sendratari Ramayana "Padhang Bulan" berbeda dengan pertunjukan Sendratari Ramayana Prambanan yang digelar reguler. Selain pencahayaan alami dari bulan purnama, pengunjung diajak untuk turut serta dalam satu prosesi pembersihan sebelum mengikuti prosesi kirab menuju area pertunjukan.
"Hal ini menjadi bentuk satu penghormatan terhadap budaya dan filosofi Jawa," katanya.
Esti mengatakan, suasana syahdu semakin lengkap dengan hadirnya jajanan "ndalu" (malam), yakni sajian kuliner malam khas Jawa seperti wedang ronde, mendoan, telo (singkong) rebus, dan camilan tradisional lainnya.
"Hidangan ini menjadi elemen tambahan yang memperkuat suasana dan menyempurnakan pengalaman budaya malam hari di kawasan Prambanan," katanya.
Sendratari Ramayana Prambanan "Padhang Bulan" akan digelar kembali pada Minggu,10 Agustus 2025 pukul 22.00 WIB di Panggung Terbuka Ramayana Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Tiket untuk Kelas Khusus sebesar Rp500.000, Kelas 1 Rp350.000 dan tiket Anak-anak sebesar Rp250.000.
Ia berharap pementasan Ramayana "Padhang Bulan" tidak hanya menjadi suguhan wisata malam yang unik, memperkaya pengalaman wisata di Prambanan, tetapi juga menjadi perayaan warisan budaya yang kaya dan penuh nilai.
"Kembalinya tradisi ini, yang pernah digelar beberapa dekade silam, diharapkan bisa dicintai oleh wisatawan domestik maupun mancanegara serta mampu memperkuat posisi Prambanan sebagai destinasi budaya kelas dunia. Semoga pentas ini menjadi cahaya baru dalam panggung seni dan budaya kita," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Saksikan Sendratari Ramayana "Padhang Bulan" di Prambanan
