Guru Besar UMY: Dukungan Presiden Prabowo ke Qatar sesuai mandat konstitusi

id Qatar,Peesiden Prabowo,dukungan ke Qatar,UUD 1945

Guru Besar UMY: Dukungan Presiden Prabowo ke Qatar sesuai mandat konstitusi

Presiden RI Prabowo Subianto (kiri) melakukan pertemuan dengan Emir Qatar Yang Mulia Syekh Tamim bin Hamad Al-Thani di Istana Lusail, Doha, Qatar, Jumat (12/9/2025). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

Yogyakarta (ANTARA) - Guru Besar Politik Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Prof. Ali Muhammad menegaskan bahwa dukungan Presiden Prabowo Subianto ke Qatar adalah wujud konsistensi diplomasi Indonesia sesuai mandat konstitusi.

"Konstitusi UUD 1945 mengamanatkan Indonesia untuk ikut serta menjaga ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jadi, dukungan ini bukan sekadar retorika politik," ujar Ali di Yogyakarta, Senin.

Menurut Ali, sikap tersebut memiliki dimensi ganda yakni simbolis dan strategis. Secara simbolis, Indonesia menunjukkan sikap moral bahwa agresi militer terhadap negara berdaulat tidak bisa ditoleransi.

Sementara itu, kata dia, secara strategis, Indonesia sebagai "middle power" tetap memiliki pengaruh regional dan kredibilitas internasional, sehingga peran aktifnya dalam menjaga perdamaian dunia menjadi sangat penting.

"Indonesia mendukung Qatar sebagai negara berdaulat yang tidak boleh diserang negara lain, karena itu jelas melanggar hukum internasional," ujar dia.

Menurut dia, kunjungan Presiden Prabowo ke Doha pada Jumat (12/9) lalu dan pernyataan dukungan terhadap Emir Qatar bukan hanya simbol diplomasi, melainkan langkah strategis untuk menegaskan posisi Indonesia di panggung internasional.

Meskipun menghargai langkah diplomasi tersebut, Prof. Ali menekankan bahwa konflik Qatar-Israel tidak bisa dilepaskan dari akar permasalahan lebih luas, yakni sejarah panjang pendudukan Israel atas Palestina.

Ia menyebut kondisi di Gaza sebagai genosida modern, dengan blokade bantuan kemanusiaan, pembatasan akses pangan dan obat-obatan, serta serangan militer masif yang menimbulkan krisis kemanusiaan.

"Dukungan ke Qatar memang penting, tetapi dunia seharusnya fokus pada tragedi kemanusiaan di Gaza yang kini telah menewaskan puluhan ribu jiwa," ujar Prof. Ali.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.