Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah memastikan penyaluran tahap kedua bagi 18,27 juta penerima Program Bantuan Pangan (PBP) akan dimulai paling cepat pada pekan kedua Oktober 2025.
"Paling cepat minggu depan bantuan pangan akan disalurkan serentak untuk 18,27 juta masyarakat kurang mampu," kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo seusai menghadiri peringatan Hari Telur Sedunia di Alun-alun Ponorogo, Jawa Timur, Kamis.
Ia mengatakan, bantuan kali ini berbeda dari tahap sebelumnya karena selain beras, masyarakat juga akan menerima minyak goreng.
Setiap penerima bantuan akan mendapatkan total 20 kilogram beras dan empat liter minyak goreng untuk dua bulan, yakni September dan Oktober.
"Per bulan dapat 10 kilogram beras dan dua liter minyak goreng. Jadi kalau dua bulan, totalnya 20 kilogram beras dan empat liter minyak," jelasnya.
Penambahan komoditas minyak goreng tersebut merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, yang menugaskan agar masyarakat dalam kategori desil 1 hingga 3 mendapat tambahan bantuan pangan.
"Perintah Bapak Presiden agar masyarakat desil 1 sampai 3 mendapatkan tambahan minyak goreng. Selain itu, kita dorong agar bantuan ini bersumber dari petani lokal demi memperkuat swasembada pangan," katanya.
Terkait harga telur yang sempat berfluktuasi, Arief menyebut saat ini masih dalam kategori stabil dan terjangkau masyarakat.
"Saya cek di angka Rp27–Rp28 ribu per kilogram, itu masih normal. Peternak tidak rugi dan masyarakat masih mampu membeli. Hulu dan hilir harus seimbang," ujarnya.
