Kabupaten Semarang (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menyampaikan Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi yang digunakan dalam forum rapat atau pertemuan di UNESCO.
"Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi dalam rapat-rapat UNESCO. Insya Allah nanti pekan ini saya akan ke Uzbekistan," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis.
Pada kegiatan yang berlangsung di Uzbekistan tersebut Mendikdasmen diajak oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri sekaligus berbicara pada forum assembly.
"Di situ, saya akan berpidato menggunakan Bahasa Indonesia dan juga menjadi awal dari digunakannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam rapat-rapat UNESCO," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara pada diskusi "Ruang Bahasa dan Cerita Bersama Pak Menteri" yang digelar Balai Bahasa Jawa Tengah (Jateng).
Menurut dia, pemerintah terus berupaya agar Bahasa Indonesia tidak sekadar menjadi alat komunikasi, tetapi sebagai alat pemersatu bangsa dan menjadi bagian sarana diplomasi untuk Indonesia di belahan dunia.
"Alhamdulillah, capaian-capaian itu sekarang sudah mulai terlihat dan kita rasakan sebagai satu dampak dari gerakan yang selama ini sudah dilakukan," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti.
Saat ini, kata dia, pantun juga sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda yang merupakan sumbangsih Indonesia untuk dunia.
"Kemudian, bahasa juga punya dampak berkaitan dengan bisnis. Bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia semakin populer akan punya pengaruh besar terhadap promosi produk-produk Indonesia tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga luar negeri," katanya.
Karena itu Mendikdasmen ingin agar generasi muda semakin bangga dan mahir, serta bersama-sama memajukan Indonesia dengan Bahasa Indonesia.
Sementara itu Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra pada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen Imam Budi Utomo mengatakan kegiatan itu menjadi bentuk dukungan terhadap gerakan literasi nasional dan penguatan karakter melalui bahasa.
"Ruang Bahasa dan Cerita Bersama Pak Menteri hadir sebagai forum dialog santai tetapi bermakna. Tempat siswa, guru, dan pegiat literasi, berbagi pengalaman, karya, serta pandangan, mengenai pentingnya bahasa dan sastra Indonesia dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Selain itu kegiatan tersebut bertujuan membangun pemahaman bersama, menampung aspirasi, dan menggugah semangat perubahan dalam pendidikan bahasa dan sastra Indonesia secara lebih substansial.
Imam menyebutkan kegiatan itu diikuti 200 peserta, terdiri atas kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota, guru mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, dan Bahasa Inggris, kepala sekolah, komunitas literasi, komunitas sastra, media massa, dan siswa.
Turut hadir antara lain Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Hafidz Muksin, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Ganjar Harimansyah, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Dora Amalia, serta Kepala Balai Bahasa Jateng Dwi Laily Sukmawati.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mendikdasmen bakal pidato dalam Bahasa Indonesia di forum UNESCO
