Warga Huta Nabolon bertahan dari dinginnya malam tanpa pakaian

id Huta Nabolon, Tukka Tapanuli Tengah, Sumut, bencana, banjir, tanah longsor

Warga Huta Nabolon bertahan dari dinginnya malam tanpa pakaian

Warga korban bencana banjir dan tanah longsor membawa bantuan di Kelurahan Huta Nabolon, Kecamatan Tukka,Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Minggu (7/12/2025). Warga korban bencana banjir dan tanah longsor di empat desa wilayah tersebut hanya bisa mengambil bantuan di saat aliran air akibat banjir dan tanah longsor surut. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz

Tapanuli Tengah (ANTARA) - Sedikitnya ada puluhan orang warga Lingkungan IV, Kelurahan Huta Nabolon, Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara yang bertahan di tengah gelap dan dinginnya malam tanpa pakaian bersih.

"Pakaian yang sedang kami jemur, kami bagikan semua ke tetangga pak, tidak ada pakaian mereka," kata Margembira Gultom (41), warga Lingkungan IV, Kelurahan Huta Nabolon saat ditemui di rumahnya.

Tidak hanya membagikan pakaian bersih, Margembira juga menjadikan rumahnya sebagai tempat pengungsian darurat, di mana semua fasilitas yang ada bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh para warga sekitar yang terdampak.

Rumah yang dihuni Margembira bersama ayah, ibu, istri dan seorang anaknya itu selamat dari amukan banjir bandang yang meluluhlantakkan mayoritas rumah - fasilitas infrastruktur di kawasan Lingkungan IV.

Baca juga: Prabowo harapkan gerakan masyarakat sumbang pakaian korban bencana

Hal tersebut dikarenakan rumah sederhana yang beratapkan seng itu berada di sebuah bukit, yang jauh lebih tinggi dari banyak rumah lainnya dan dari alur aliran banjir di Lingkungan IV.

"30 KK ada yang tinggal bersama kami di sini. Pak tahu tidak, kami delapan liter beras dimasak untuk sekali makan, karena tidak ada lagi lauk saat itu saya potong babi dan lembu ternak kami untuk dibagi-bagikan," ungkapnya.

Baca juga: Prabowo setuju Rp60 juta per rumah ganti hunian pengungsi yang rusak

Namun beruntung, ia mengakui bahwa saat ini kondisi mereka saat ini jauh lebih baik karena bantuan logistik kebutuhan pokok sudah mulai tiba, baik dari pemerintah maupun keluarga.

"Juga sudah ada bantuan genset untuk penerangan. Hanya saja itu pak, pakaian bersih dan layak pakai yang dibutuhkan sekali. Apalagi cuaca masih hujan terus, ini air bisa kembali naik," cetusnya.

Kelurahan Huta Nabolon merupakan salah satu kawasan yang paling terdampak bencana banjir disertai tanah longsor di Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah, baik jumlah korban jiwa maupun kerusakan permukiman dan infrastruktur sejak 25 November.

Baca juga: Kemenkes prioritaskan percepatan pembersihan RSUD terdampak bencana

Kawasan itu pula yang menjadi lokasi di mana banjir membawa serta balok-balok kayu besar saat peristiwa banjir dua pekan lalu, yang videonya viral di berbagai kanal media sosial.

Material yang dibawa banjir itu telah menghancurkan rumah bagi sedikitnya 150-200 kepala keluarga di kawasan Lingkungan IV.

Jalan utama yang menghubungkan Huta Nabolon - Tukka terputus sehingga menjadi daerah yang sulit dijangkau bala bantuan hingga hari ke-13 masa tanggap darurat bencana ini.








Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga Huta Nabolon bertahan dari dinginnya malam tanpa pakaian

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.