Jogja (ANTARA Jogja) - Gusti Kanjeng Ratu Pembayun terpilih sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2012-2015, dalam Musyawarah Daerah ke-11 organisasi kepemudaan itu di Yogyakarta, Sabtu malam.
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun telah mengantongi dukungan suara lebih dari satu per tiga dari total 48 organisasi kepemudaan dan lima Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat II yang memiliki hak suara dalam pemilihan ketua tersebut.
Dalam pemilihan itu, putri sulung Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X tersebut memiliki dukungan setidaknya dari 18 organisasi kepemudaan dan lima DPD tingkat dua.
Sementara itu, rival GKR Pembayun dalam pemilihan Ketua KNPI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yaitu Suyanto Siregar tidak dapat melangkahkan kaki untuk mengikuti pemilihan, karena tidak memenuhi syarat pencalonan.
"Syarat pencalonannya adalah didukung minimal empat organisasi kepemudaan, dan satu DPD tingkat dua," kata Sekretaris KNPI DIY Ahmad Najib Wiyadi.
Oleh karena itu, kata dia, GKR Pembayun menjadi satu-satunya calon yang memenuhi syarat untuk mengikuti pencalonan tersebut.
Dalam pemilihan tersebut, Suyanto hanya didukung oleh tiga organisasi kepemudaan yaitu Pemuda Demokrat, Pemuda Muslim Indonesia, dan Angkatan Muda Islam.
Meskipun demikian, pemilihan ketua KNPI tersebut tetap dilakukan sesuai mekanisme yaitu dimulai dari pendaftaran calon, verifikasi calon, verifikasi peserta yang memiliki hak suara, penyampaian visi dan misi calon, serta pemilihan.
"Pemilihan ketua KNPI dilakukan dengan mencoblos. Calon terpilih, setidaknya harus mendapat suara lebih dari satu per tiga anggota yang memiliki hak suara," katanya.
GKR Pembayun akan mengemban amanah untuk memimpin organisasi tersebut dengan menggantikan kepemimpinan periode sebelumnya yang berada di tangan Erwin Nizar.
Sejumlah program pun telah disiapkan GKR Pembayun dengan tujuan untuk semakin menggiatkan kegiatan emuda untuk mewarnai dinamikan generasi muda.
"Tentunya, gerakan kepemudaan ini juga bisa mengontrol kebijakan pemerintah," katanya.
Sementara itu, GKR Pembayun juga akan menyasar tentang program persamaan gender yang berlandaskan etika budaya dan tetap menjunjung tinggi kebhinekaan.
Ia pun menegaskan tidak akan menggunakan KNPI tersebut sebagai alat politik karena dasar keilmuan yang dimilikinya adalah pemberdayaan masyarakat. (E013)
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun telah mengantongi dukungan suara lebih dari satu per tiga dari total 48 organisasi kepemudaan dan lima Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat II yang memiliki hak suara dalam pemilihan ketua tersebut.
Dalam pemilihan itu, putri sulung Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X tersebut memiliki dukungan setidaknya dari 18 organisasi kepemudaan dan lima DPD tingkat dua.
Sementara itu, rival GKR Pembayun dalam pemilihan Ketua KNPI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yaitu Suyanto Siregar tidak dapat melangkahkan kaki untuk mengikuti pemilihan, karena tidak memenuhi syarat pencalonan.
"Syarat pencalonannya adalah didukung minimal empat organisasi kepemudaan, dan satu DPD tingkat dua," kata Sekretaris KNPI DIY Ahmad Najib Wiyadi.
Oleh karena itu, kata dia, GKR Pembayun menjadi satu-satunya calon yang memenuhi syarat untuk mengikuti pencalonan tersebut.
Dalam pemilihan tersebut, Suyanto hanya didukung oleh tiga organisasi kepemudaan yaitu Pemuda Demokrat, Pemuda Muslim Indonesia, dan Angkatan Muda Islam.
Meskipun demikian, pemilihan ketua KNPI tersebut tetap dilakukan sesuai mekanisme yaitu dimulai dari pendaftaran calon, verifikasi calon, verifikasi peserta yang memiliki hak suara, penyampaian visi dan misi calon, serta pemilihan.
"Pemilihan ketua KNPI dilakukan dengan mencoblos. Calon terpilih, setidaknya harus mendapat suara lebih dari satu per tiga anggota yang memiliki hak suara," katanya.
GKR Pembayun akan mengemban amanah untuk memimpin organisasi tersebut dengan menggantikan kepemimpinan periode sebelumnya yang berada di tangan Erwin Nizar.
Sejumlah program pun telah disiapkan GKR Pembayun dengan tujuan untuk semakin menggiatkan kegiatan emuda untuk mewarnai dinamikan generasi muda.
"Tentunya, gerakan kepemudaan ini juga bisa mengontrol kebijakan pemerintah," katanya.
Sementara itu, GKR Pembayun juga akan menyasar tentang program persamaan gender yang berlandaskan etika budaya dan tetap menjunjung tinggi kebhinekaan.
Ia pun menegaskan tidak akan menggunakan KNPI tersebut sebagai alat politik karena dasar keilmuan yang dimilikinya adalah pemberdayaan masyarakat. (E013)