Jakarta (Antara Jogja) - Anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya mengatakan sebagian besar anggota komisinya ibarat "dekorasi" yang hanya diam mengikuti jalannya rapat.
"Mungkin yang aktif dalam suatu rapat hanya sekitar 20 orang, sedangkan sisanya hanya diam seperti 'dekorasi'. Mereka hadir sekadar absen dan memantau saja, tidak menunjukkan diri mereka sebagai juru bicara rakyat," kata Tantowi saat menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia tentang peran caleg dan partai untuk hasil akhir pemilu, di Jakarta, Selasa.
Pendapatnya keluar dalam menanggapi banyaknya legislator hasil pemilu 2009 yang sekadar pasif.
"Hal itu bisa terjadi karena memang sistem pemilihan umum Indonesia sangat memungkinkan menghasilkan anggota DPR yang kurang integritas dan kredibilitas," katanya.
Menurut dia, dua hal tersebut merupakan modal utama yang harus dimiliki untuk menjadi wakil rakyat.
"DPR kini banyak diisi orang yang kurang integritas dan kredibilitas, karena banyak partai yang mengusung caleg populer dengan mengesampingkan kualitas," katanya.
Oleh karena itu, dia menyarankan setiap partai peserta pemilu untuk melakukan kaderisasi dengan terpadu tidak asal "comot" karena popularitasnya sebagaimana partai yang mengusung artis dan figur publik kurang kompeten.
"Jadi, harus ada kesadaran dalam berdemokrasi. Keberhasilan dari parpol itu bukan sekadar mendapatkan kursinya di dewan, tapi memberikan sumbangsihnya untuk membawa parlemen ke arah yang lebih baik," katanya.
Menurut dia, tindakan pragmatis partai yang hanya mengejar kursi di DPR hanya akan membuat kualitas regulasi yang dikeluarkan lembaga legislatif itu kurang baik untuk rakyat.
Menurut politisi Partai Golkar ini, legislator di DPR juga harus memiliki kemampuan mengawasi pemerintahan.
"Semua kembali ke partai dalam mengusung calon legislatifnya," katanya.
(A061)