Jogja (Antara Jogja) - Globalisasi dalam dunia pendidikan menyebabkan internasionalisasi menjadi salah satu tantangan terbesar, sekaligus tuntutan bagi perguruan tinggi swasta di Indonesia, kata Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Edy Suandi Hamid.
"Pengembangan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di negara-negara maju dinilai sebagai pintu masuk strategis dalam memulai proses internasionalisasi perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia," katanya di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, tujuan itu yang ingin dicapai dalam kunjungan kerja Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) ke Universite Catholique de Lille (UCL), Prancis, Senin (5/5). Kunjungan itu diikuti 32 rektor dan pimpinan PTS di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Universitas Islam Indonesia (UII).
Dalam kunjungan itu juga dilangsungkan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara UCL dengan Aptisi. UCL diwakili oleh President-Recteur Pierre Giorgini.
"Penandatanganan LoI itu memberikan peluang bagi para pimpinan PTS yang hadir dalam kunjungan kerja itu untuk mengembangkan kerja sama dengan PTS masing-masing," kata mantan Rektor UII itu.
Edy mengatakan selain kunjungan kerja ke UCL, juga dilakukan penjajakan kerja sama dengan Saxion University of Applied Sciences dan The Hague University, Belanda.
Direktur Pemasaran, Kerja Sama, dan Alumni (DPKA) UII Fitri Nugraheni mengatakan selain untuk membalas kunjungan UCL ke UII, rintisan kerja sama dengan UCL itu merupakan bukti komitmen inklusivitas UII untuk mengembangkan kerja sama strategis dengan semua pihak.
Menurut dia, kunjungan kerja itu dinilai strategis mengingat perguruan tinggi di negara-negara Eropa memiliki tradisi akademik yang kuat dan volume kerja sama pendidikan tinggi dengan Indonesia yang saat ini sedang berkembang.
"Dalam waktu dekat, UII akan menjajaki berbagai skema kerja sama dengan UCL dalam bidang akademik termasuk di antaranya pertukaran staf dan mahasiswa," katanya.
(B015)
"Pengembangan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di negara-negara maju dinilai sebagai pintu masuk strategis dalam memulai proses internasionalisasi perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia," katanya di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, tujuan itu yang ingin dicapai dalam kunjungan kerja Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) ke Universite Catholique de Lille (UCL), Prancis, Senin (5/5). Kunjungan itu diikuti 32 rektor dan pimpinan PTS di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Universitas Islam Indonesia (UII).
Dalam kunjungan itu juga dilangsungkan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara UCL dengan Aptisi. UCL diwakili oleh President-Recteur Pierre Giorgini.
"Penandatanganan LoI itu memberikan peluang bagi para pimpinan PTS yang hadir dalam kunjungan kerja itu untuk mengembangkan kerja sama dengan PTS masing-masing," kata mantan Rektor UII itu.
Edy mengatakan selain kunjungan kerja ke UCL, juga dilakukan penjajakan kerja sama dengan Saxion University of Applied Sciences dan The Hague University, Belanda.
Direktur Pemasaran, Kerja Sama, dan Alumni (DPKA) UII Fitri Nugraheni mengatakan selain untuk membalas kunjungan UCL ke UII, rintisan kerja sama dengan UCL itu merupakan bukti komitmen inklusivitas UII untuk mengembangkan kerja sama strategis dengan semua pihak.
Menurut dia, kunjungan kerja itu dinilai strategis mengingat perguruan tinggi di negara-negara Eropa memiliki tradisi akademik yang kuat dan volume kerja sama pendidikan tinggi dengan Indonesia yang saat ini sedang berkembang.
"Dalam waktu dekat, UII akan menjajaki berbagai skema kerja sama dengan UCL dalam bidang akademik termasuk di antaranya pertukaran staf dan mahasiswa," katanya.
(B015)