Yogyakarta (ANTARA) - Seluruh jamaah calon haji asal Kota Yogyakarta yang akan diberangkatkan tahun ini telah menjalani pemantauan kondisi kesehatan selama dua tahun untuk memastikan agar fisik mereka siap untuk melaksanakan rangkaian ibadah di Tanah Suci.

“Pemeriksaan kesehatan untuk jamaah calon haji dilakukan melalui Posbindu Haji. Belum semua kecamatan atau puskesmas memilikinya. Tetapi, kami dari dinas melaksanakan untuk seluruh jamaah,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah di Yogyakarta, Rabu.

Pelayanan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan untuk jamaah calon haji melalui posbindu sudah dilakukan sejak 2017 yang dilakukan di tiga kecamatan sebagai percontohan yaitu Kotagede, Gondokusuman dan Danurejan.

Melalui posbindu haji, jamaah calon haji dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan mencatatkan kondisi kesehatannya dalam catatan khusus yang disebut panduan haji sehat dan bugar.

Layanan posbindu haji tersebut juga ditujukan untuk memastikan jamaah calon haji memenuhi syarat “mampu” dari segi kesehatan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2006.

“Dari pemeriksaan kesehatan yang kami lakukan, ada beberapa jamaah calon haji yang tidak bisa diberangkatkan pada tahun ini karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan. Tidak memenuhi syarat ‘istithoah’ kesehatan,” kata Lana.

Sejumlah penyakit yang biasanya dikeluhkan atau diidap jamaah calon haji di antaranya adalah tekanan darah tinggi, diabetes melitus, gangguan lemak, dan beberapa penyakit lain.

“Kami beri edukasi ke jamaah terkait penyakit yang mereka alami dan pesan-pesan kesehatan yang harus dipatuhi  agar ibadah mereka tidak terganggu,” katanya yang menyebut jamaah calon haji yang akan diberangkatkan pada 2020 juga sudah mengakses posbindu sejak 2018.

Pada 2019, jumlah jamaah calon haji asal Kota Yogyakarta yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci tercatat sebanyak 499 orang. Sebagian besar berusia 51-60 tahun sebanyak 163 calhaj dan berusia 41-50 tahun sebanyak 136 calhaj.

Lana pun mengimbau agar jamaah calon haji menjaga pola makan dan minum dengan cukup karena cuaca di Tanah Suci saat ini cukup panas. Jamaah juga diimbau tidak memaksakan diri menjalani berbagai ibadah yang bersifat sunah tetapi fokus untuk menjaga kondisi kesehatan guna menghadapi ibadah yang sifatnya wajib.

“Saat berada di luar pondokan, diharapkan untuk membawa alat pelindung diri seperti payung, topi, dan masker agar terhindar dari potensi terkena ‘heatstroke’. Alat pelindung diri tersebut diupayakan berwarna terang agar tidak semakin menyerap panas mahatari,” katanya.
Baca juga: Kemenag memastikan kondisi kesehatan calon haji sebelum diberangkatkan

 


Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024