Yogyakarta (ANTARA) - Salah satu tempat yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai lokasi karantina atau isolasi mandiri bagi orang dalam pemantauan (ODP) untuk pencegahan penularan virus corona atau COVID-19 mulai dimanfaatkan, meskipun warga yang memanfaatkannya tidak banyak.

“Seluruhnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP) karena mereka adalah pemudik dari luar daerah,” kata Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, warga tersebut memanfaatkan lokasi karantina karena rumah yang dituju tidak memenuhi syarat sebagai lokasi isolasi mandiri sehingga diperlukan tempat lain yang memungkinkan sehingga anggota keluarga di rumah tidak berpotensi terpapar virus corona.

Heroe menyebut, seluruh warga atau pemudik tersebut akan menempati lokasi isolasi selama 14 hari dan mendapat pemantauan dari tim, yaitu dari Dinas Sosial, Satpol PP dan dari Puskesmas.

“Selama berada di shelter, mereka mendapat fasilitas berupa makanan,” katanya.

Berdasarkan data laporan RT/RW dari kelurahan, hingga Sabtu (11/4), tercatat ada sebanyak 1.581 orang yang datang ke kota tersebut, terdiri dari 960 pemudik dan 621 warga Yogyakarta yang baru pulang dari luar daerah.

“Seluruhnya menjadi ODP dan wajib melalukan isolasi secara mandiri, terlebih jika mereka tidak menunjukkan gejala sakit. Isolasi mandiri bisa dilakukan di rumah dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi,” katanya.

Sejumlah syarat tersebut di antaranya, pendatang menempati ruangan atau kamar terpisah dari anggota keluarga lain. Jika tidak memungkinkan, maka bisa mengajukan permohonan untuk menempati lokasi karantina yang disiapkan pemerintah daerah.

“Jika pemudik atau pendatang tersebut menunjukkan gejala sakit, maka harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pelayanan kesehatan,“ katanya.

Ia berharap, masyarakat di Kota Yogyakarta tetap menunjukkan jiwa gotong royong dan semangat kebersamaan untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.

“Saya kira, yang terpenting adalah masyarakat saling menjaga, melindungi dan menyelamatkan,” katanya.

Hingga Minggu (12/4) pukul 16.00 WIB jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Yogyakarta tercatat 21 orang yang masih menjalani perawatan, 31 sembuh dan enam meninggal. Sedangkan pasien positif COVID-19 yang masih dirawat dua orang, tiga sembuh dan satu meninggal dunia.


Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024