Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan "screening" dan pelacakan melalui rapid test terhadap pasien dalam pengawasan guna mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Gunung Kidul Sumitro di Gunung Kidul, Senin, mengatakan saat ini akan menuju ke era baru yakni adaptasi era baru, sehingga akan dilakukan "screening" dan pelacakan melalui rapid test.

"Saat ini 5.934 orang dengan hasil reaktif 538 orang. Ke depan, rencana Pemkab Gunung Kidul akan mengubah alat tes untuk pasien dalam pengawasan (PDP), kontrak tracing, dan petugas kesehatan atau petugas sarana kesehatan akan langsung dilakukan pemeriksaan PCR. Sedangkan RDT untuk screening kasus," kata Sumitro.

Ia mengatakan Pemkab Gunung Kidul sudah menyiapkan rumah singgah di Hutan Wanagama untuk kasus reaktif, yang mampu menampung 42 orang. Ke depan juga akan disiapkan RSUD Saptosari untuk penampungan pasien RDT Reaktif, dengan kapasitas 16 tempat tidur.

"Untuk mengendalikan kasus impor, Dinas Kesehatan bekerja sama dengan masyarakat untuk melaporkan pendatang yang nantinya akan didata melalui Sistem Informasi Desa (SID) dan ditindaklanjuti oleh puskesmas," katanya.

Selain itu, kata Sumitro, Dinas Kesehatan akan melakukan kampanye secara masif kepada masyarakat mengenai kebiasaan di era baru seperti saat ini.

"Yang patut diwaspadai sekarang kasus impor, karena dua kasus terakhir tercatat dari luar semua. Untuk klaster di sini sudah tidak ada penambahan kasus," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty mengatakan kasus orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.389 orang, dan selesai pemantauan 1.266 orang. ODP yang dirawat sebanyak 84 orang, dan meninggal 14 orang. Kasus PDP sebanyak 176 kasus, masih dalam perawatan 5, dan 24 meninggal dunia.

Selain itu, hingga hari ini tercatat sudah ada 51 kasus positif COVID-19 di Gunung Kidul secara akumulatif. Terdapat tiga pasien yang dirawat dan belum ada penambahan pasien sembuh. Tercatat sudah ada 47 kasus sembuh dan sampai saat ini 1 kasus meninggal dunia.

Dewi mengatakan ada empat kecamatan yang masuk zona hijau atau belum ada kasus positif hingga kini. Adapun empat kecamatan zona hijau yakni Gedangsari, Tepus, Rongkop, dan Girisubo. Untuk zona oranye, yakni Kecamatan Wonosari, Karangmojo, dan Playen. Untuk zona kuning ada 11 kecamatan lainnya.

"Ada 14 indikator dari gugus tugas, nanti akan diperbaharui setelah dua minggu," kata Dewi.
 

Pewarta : Sutarmi
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024