Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta berharap penyelenggaraan pameran produk UMKM bertajuk "Sekati YK Ing Mal" bisa menjadi momentum kebangkitan dan pemulihan ekonomi Yogyakarta seiring dengan menurunnya kasus COVID-19 di kota tersebut.
"Saya rasa kegiatan ini adalah program yang sangat bagus karena ada keterlibatan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari perekonomian Kota Yogyakarta. Perekonomian bisa perlahan bangkit," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di sela pembukaan Sekati YK Ing Mal di Yogyakarta, Rabu.
Pameran produk UMKM "Sekati YK Ing Mal" digelar perdana pada tahun ini dan diselenggarakan serentak di tiga pusat perbelanjaan di Kota Yogyakarta yaitu di Malioboro Mal, Galeria Mal, dan Lippo Plaza pada 13-18 Okober.
Pameran tersebut diikuti total 70 pelaku UMKM di Kota Yogyakarta dan semuanya sudah melalui proses kurasi sehingga produk yang ditampilkan pun memiliki kualitas yang baik.
Pelaku UMKM yang terlibat dalam pameran tersebut tidak hanya pelaku usaha kerajinan dan fesyen saja tetapi juga pelaku usaha kuliner.
Selain menjadi momentum kebangkitan ekonomi Kota Yogyakarta, Haryadi juga menyebut jika Sekati YK Ing Mal merupakan upaya Pemerintah Kota Yogyakarta untuk ikut memeriahkan perayaan Sekaten, yaitu tradisi yang digelar Keraton Yogyakarta untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Jika Sekaten biasanya dimeriahkan dengan pasar malam yang digelar outdoor, maka Sekati YK Ing Mal ini adalah agenda baru yang digelar indoor," katanya yang berharap kegiatan tersebut bisa digelar rutin tahunan layaknya pasar malam perayaan Sekaten.
Pemilihan mal atau pusat perbelanjaan sebagai lokasi pameran, lanjut dia, juga tidak terlepas dari upaya memastikan protokol kesehatan bisa dijalankan dan diawasi secara ketat.
Pusat perbelanjaan atau mal sudah mengantongi CHSE dan memiliki QR Code yang terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi.
Sementara itu, Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto mengatakan, pameran Sekati YK Ing Mal mampu menunjukkan semangat pelaku UMKM yang mampu bertahan selama pandemi COVID-19.
"Kegiatan ini merupakan momentum besar bagi kami untuk mengajak seluruh pelaku UMKM tetap semangat di masa pandemi. Harus tetap melakukan inovasi. Tidak pantang menyerah," katanya.
Sekati YK Ing Mal juga merupakan kegiatan pertama yang mengusung city branding Kota Yogyakarta yang baru saja diluncurkan pada 7 Oktober yaitu tulisan YK berwarna merah.
"Saya rasa kegiatan ini adalah program yang sangat bagus karena ada keterlibatan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari perekonomian Kota Yogyakarta. Perekonomian bisa perlahan bangkit," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di sela pembukaan Sekati YK Ing Mal di Yogyakarta, Rabu.
Pameran produk UMKM "Sekati YK Ing Mal" digelar perdana pada tahun ini dan diselenggarakan serentak di tiga pusat perbelanjaan di Kota Yogyakarta yaitu di Malioboro Mal, Galeria Mal, dan Lippo Plaza pada 13-18 Okober.
Pameran tersebut diikuti total 70 pelaku UMKM di Kota Yogyakarta dan semuanya sudah melalui proses kurasi sehingga produk yang ditampilkan pun memiliki kualitas yang baik.
Pelaku UMKM yang terlibat dalam pameran tersebut tidak hanya pelaku usaha kerajinan dan fesyen saja tetapi juga pelaku usaha kuliner.
Selain menjadi momentum kebangkitan ekonomi Kota Yogyakarta, Haryadi juga menyebut jika Sekati YK Ing Mal merupakan upaya Pemerintah Kota Yogyakarta untuk ikut memeriahkan perayaan Sekaten, yaitu tradisi yang digelar Keraton Yogyakarta untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Jika Sekaten biasanya dimeriahkan dengan pasar malam yang digelar outdoor, maka Sekati YK Ing Mal ini adalah agenda baru yang digelar indoor," katanya yang berharap kegiatan tersebut bisa digelar rutin tahunan layaknya pasar malam perayaan Sekaten.
Pemilihan mal atau pusat perbelanjaan sebagai lokasi pameran, lanjut dia, juga tidak terlepas dari upaya memastikan protokol kesehatan bisa dijalankan dan diawasi secara ketat.
Pusat perbelanjaan atau mal sudah mengantongi CHSE dan memiliki QR Code yang terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi.
Sementara itu, Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto mengatakan, pameran Sekati YK Ing Mal mampu menunjukkan semangat pelaku UMKM yang mampu bertahan selama pandemi COVID-19.
"Kegiatan ini merupakan momentum besar bagi kami untuk mengajak seluruh pelaku UMKM tetap semangat di masa pandemi. Harus tetap melakukan inovasi. Tidak pantang menyerah," katanya.
Sekati YK Ing Mal juga merupakan kegiatan pertama yang mengusung city branding Kota Yogyakarta yang baru saja diluncurkan pada 7 Oktober yaitu tulisan YK berwarna merah.