Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih meninjau sentra produksi industri kreatif kerajinan gerabah di Desa Wisata Kasongan, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, yang mulai menggeliat seusai terdampak pandemi COVID-19.
"Hari ini saya ke Kasongan, ke salah satu bengkel milik Pak Sugiyono, perajin gerabah yang merupakan salah satu industri kreatif Bantul, di mana industri kreatif ini menjadi salah satu andalan Kabupaten Bantul," kata Bupati seusai kunjungan di Desa Wisata Kasongan, Bantul, Kamis.
Menurut dia, sektor industri kreatif ini menjadi salah satu andalan Bantul, karena masyarakat yang bergerak di sektor ini sangat banyak, apalagi Desa Wisata Kasongan merupakan salah satu sentra terkuat industri kreatif gerabah maupun material material lain.
"Gerabah Kasongan sangat dikenal tidak hanya di DIY, tapi nasional, bahkan internasional, dan Alhamdulillah saya bersyukur bahwa hari ini industri kreatif di Bantul kembali menggeliat dan kembali menemukan pasarnya yang vakum selama dua tahun saat pandemi," katanya.
Dia mengatakan, perajin gerabah yang ditemuinya juga memberikan informasi bahwa kran ekspor kerajinan ke beberapa negara kembali dibuka setelah ditutup karena pandemi, yaitu ke Australia, Perancis, dan Belanda, dan juga pasar dalam negeri seperti Surabaya, Jakarta dan Bali.
"Yang semuanya memerlukan produk industri kreatif berupa kerajinan gerabah karya masyarakat Kasongan Kasihan Bantul ini," katanya.
Halim mengatakan, industri kreatif atau ekonomi kreatif secara umum di Kabupaten Bantul yang tidak hanya kerajinan gerabah, tetapi batik, kerajinan kayu dan kuliner lainnya terus didorong dan dikuatkan, agar dapat bersaing di pasar nasional bahkan internasional.
"Sehingga tercipta ekosistem ekonomi kreatif yang mapan, apalagi Bantul telah dinyatakan sebagai Kabupaten Kreatif Kriya terkuat di Indonesia pada tahun 2017 oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Nasional," katanya.
Bupati Bantul juga mendorong kreativitas dan inovasi masyarakat perajin Kasongan dalam membuat karya seni bernilai, agar produk-produk kerajinan gerabah makin diminati konsumen dari berbagai kota, bahkan diekspor ke berbagai negara.
"Hari ini saya ke Kasongan, ke salah satu bengkel milik Pak Sugiyono, perajin gerabah yang merupakan salah satu industri kreatif Bantul, di mana industri kreatif ini menjadi salah satu andalan Kabupaten Bantul," kata Bupati seusai kunjungan di Desa Wisata Kasongan, Bantul, Kamis.
Menurut dia, sektor industri kreatif ini menjadi salah satu andalan Bantul, karena masyarakat yang bergerak di sektor ini sangat banyak, apalagi Desa Wisata Kasongan merupakan salah satu sentra terkuat industri kreatif gerabah maupun material material lain.
"Gerabah Kasongan sangat dikenal tidak hanya di DIY, tapi nasional, bahkan internasional, dan Alhamdulillah saya bersyukur bahwa hari ini industri kreatif di Bantul kembali menggeliat dan kembali menemukan pasarnya yang vakum selama dua tahun saat pandemi," katanya.
Dia mengatakan, perajin gerabah yang ditemuinya juga memberikan informasi bahwa kran ekspor kerajinan ke beberapa negara kembali dibuka setelah ditutup karena pandemi, yaitu ke Australia, Perancis, dan Belanda, dan juga pasar dalam negeri seperti Surabaya, Jakarta dan Bali.
"Yang semuanya memerlukan produk industri kreatif berupa kerajinan gerabah karya masyarakat Kasongan Kasihan Bantul ini," katanya.
Halim mengatakan, industri kreatif atau ekonomi kreatif secara umum di Kabupaten Bantul yang tidak hanya kerajinan gerabah, tetapi batik, kerajinan kayu dan kuliner lainnya terus didorong dan dikuatkan, agar dapat bersaing di pasar nasional bahkan internasional.
"Sehingga tercipta ekosistem ekonomi kreatif yang mapan, apalagi Bantul telah dinyatakan sebagai Kabupaten Kreatif Kriya terkuat di Indonesia pada tahun 2017 oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Nasional," katanya.
Bupati Bantul juga mendorong kreativitas dan inovasi masyarakat perajin Kasongan dalam membuat karya seni bernilai, agar produk-produk kerajinan gerabah makin diminati konsumen dari berbagai kota, bahkan diekspor ke berbagai negara.