Yogyakarta (ANTARA) - Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) dr. Gunadi memperkirakan COVID-19 subvarian Omicron XBB sudah masuk Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gunadi saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis, mengatakan prediksi tersebut berdasar pada tren kasus harian COVID-19 di DIY yang meningkat beberapa waktu terakhir.

"Prediksi XBB masuk ke Yogyakarta Oktober, karena jumlah kasus meningkat (dibandingkan) periode Agustus-September," kata dia.



Berdasarkan data Pemda DIY kasus harian COVID-19 mengalami peningkatan sejak pertengahan Oktober 2022 dengan menyentuh 50 kasus per hari hingga puncaknya pada 2 November 2022 yang mencapai 139 kasus dalam sehari.

Padahal, pada Agustus dan September 2022 rata-rata kasus baru masih pada kisaran 20-30 kasus per hari.

Untuk memastikan masuknya varian baru di DIY, Pokja Genetik UGM memeriksa sampel asal DIY-Jateng dengan metode wholw genome sequencing (WGS) atau pengurutan keseluruhan genom pada virus COVID-19 secara berkala.

Meski demikian, mengacu hasil WGS pada sebagian sampel periode Agustus sampai September 2022, masih belum ditemukan varian XBB.

Hasil itu diperoleh berdasarkan pemeriksaan 69 dari 96 sampel, sedangkan sisanya masih dianalisis menggunakan pendekatan bioinformatika.

"Hasil sementara belum ada XBB, karena collection date sampel swabnya Agustus - September," ujar Gunadi.



Menurut Gunadi, Pokja Genetik UGM masih akan melanjutkan pemeriksaan sampel dengan metode WGS untuk sampel periode Oktober dan November 2022.

Sebelumnya, Gunadi menjelaskan bahwa varian baru XBB merupakan hasil evoulsi dari varian Omicron, sehingga memiliki sifat dasar yang sama dengan Omicron dari segi kecepatan penularannya.

Selain itu, varian baru tersebut juga dianggap setara dengan kemampuan varian Omicron BQ.1.1 dalam menghindari sistem imun tubuh (imun escape).

 

Pewarta : Luqman Hakim
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024