Sleman, DIY (ANTARA) - Bupati Sleman, DIY, Kustini Sri Purnomo meresmikan Gedung Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) Gumregah di Jombor Kidul, Sleman, yang merupakan bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rabu.

"TPS3R merupakan sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos," kata Lurah Sinduadi, Mlati, Sleman, Senen Haryanto.

Menurut dia, gedung tersebut akan berfungsi sebagai tempat pengelolaan sampah organik maupun nonorganik khususnya di kawasan Kelurahan Sinduadi dan sekitarnya.

Baca juga: Pemerintah Belanda tawarkan penanganan sampah

"Gedung TPS3R merupakan bantuan Kementerian PUPR melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dengan nilai kisaran Rp1 miliar," katanya.

Ia mengatakan dana tersebut tidak hanya untuk pembangunan gedung pengelolaan sampah, namun termasuk untuk penataan kawasan dan lingkungan di sekitar Kelurahan Sinduadi.

"TPS3R Jombor Kidul juga mendapat bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman berupa mesin pencacah sampah beserta seluruh rangkaiannya dan juga sebuah kendaraan bermotor. Dengan harapan, sampah di Jombor Kidul bisa diolah, dipilih dan pilah, sehingga sampah ini bisa menjadi berkah," katanya.

Senen mengatakan sebagai bentuk tindak lanjut, Kelurahan Sinduadi juga akan membuat aturan terkait persampahan.

"Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama mengawasi dan menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Sementara itu, bagi masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan akan dikenakan denda," katanya.

Ketua Pelaksanaan Pembangunan Gedung TPS3R Gumregah Hari Santoso mengatakan pembangunan gedung ini telah dikerjakan sejak 9 Juni hingga 6 November 2022.

Untuk memaksimalkan manfaat area TPS3R juga dilengkapi fasilitas penerangan hingga akses air bersih bagi warga setempat.

"Dengan fasilitas yang diberikan Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Lingkungan Hidup merupakan fasilitas yang dapat menunjang kegiatan kami. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih," katanya.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan ikut bangga bahwa masyarakat Jombor Kidul memiliki inovasi untuk penanggulangan sampah di Sleman. Aksi tersebut menjadi bentuk kepedulian untuk membangun Sleman menjadi lebih baik.

"Saya juga senang apabila lurah dan jajaran bisa mengelola sampahnya sendiri. Karena apabila sampah dikelola dari rumah tangga, nanti bisa menghasilkan nilai ekonomi. Sehingga saya mohon bantuan panjenengan semua agar sampahnya bisa dipilah," katanya.

Kustini juga mengingatkan perlunya sosialisasi terkait pengelolaan sampah kepada masyarakat. Terlebih untuk mempermudah pengolahan, juga diperlukan kesadaran dan pemahaman dari masyarakat terkait pemilahan sampah organik dan anorganik.

"Dengan begitu, TPS3R Jombor Kidul dapat menjadi percontohan yang baik bagi kelurahan lain. Dan, saya mengharap kepada seluruh masyarakat, mari bersama-sama kita pilah sampah di mulai dari rumah tangga, supaya masyarakat bisa bersih dan sehat dengan memilah sampah," katanya.

Baca juga: Pemkab Bantul berencana membangun TPST dengan anggaran Kementerian PUPR
Baca juga: Pemkot Yogyakarta mencatat tren turun volume sampah pekan ketiga Januari

Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024