Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau peternak memperhatikan kebersihan sanitasi kandang ternak untuk mencegah lumpy skin disease (LSD).
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Rabu, mengatakan berdasarkan laporan petugas di lapangan, sedikitnya 98 ekor sapi di daerah itu terjangkit LSD.
"Kami meminta kepada peternak lebih memperhatikan kebersihan sanitasi kandang ternak masing-masing," kata Aris.
Ia mengatakan 98 ekor sapi yang terjangkit LSD tersebut, tersebar di 12 kapanewon/kecamatan, khususnya di sentra ternak dan tidak menyebar masif.
Menurut Aris, penyakit kulit benjolan pada sapi bukan termasuk zoonosis, sehingga tidak menularkan ke manusia. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu panik dengan temuan penyakit tersebut.
Lebih lanjut, Aris mengatakan angka kematian akibat penyakit LSD di wilayahnya sangat kecil.
"Sebagai upaya pengendalian, Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo telah memberikan obat bagi sapi yang terjangkit penyakit LSD," katanya.
Aris mengatakan petugas bersama peternak melakukan penyemprotan kandang untuk menjaga vektor penyebaran.
"LSD disebabkan oleh virus. Penyebarannya melalui vektor, khususnya lalat, sehingga penting menjaga kebersihan sanitasi kandang. Berbeda dengan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang lebih cepat penularannya," ujarnya.
Untuk mencegah penyebaran LSD, kata Aris, Kabupaten Kulon Progo mendapat bantuan alokasi vaksin dari Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY sebanyak 400 dosis.
Pemberian vaksin menyasar hewan yang masih sehat, namun lokasinya berdekatan dengan daerah wabah. Bahkan, penyuntikan vaksin sudah dimulai pekan kemarin.
Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo juga sudah mensosialisasikan terkait ciri-ciri dan langkah yang harus dilakukan jika hewan ternak terindikasi penyakit LSD melalui media sosial.
"Kami berharap pengetahuan masyarakat terhadap penyakit LSD lebih meningkat. Kami juga minta masyarakat tidak panik. Jika ditemukan benjolan di kulit sapi segera dilaporkan agar segera ditindaklanjuti," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Rabu, mengatakan berdasarkan laporan petugas di lapangan, sedikitnya 98 ekor sapi di daerah itu terjangkit LSD.
"Kami meminta kepada peternak lebih memperhatikan kebersihan sanitasi kandang ternak masing-masing," kata Aris.
Ia mengatakan 98 ekor sapi yang terjangkit LSD tersebut, tersebar di 12 kapanewon/kecamatan, khususnya di sentra ternak dan tidak menyebar masif.
Menurut Aris, penyakit kulit benjolan pada sapi bukan termasuk zoonosis, sehingga tidak menularkan ke manusia. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu panik dengan temuan penyakit tersebut.
Lebih lanjut, Aris mengatakan angka kematian akibat penyakit LSD di wilayahnya sangat kecil.
"Sebagai upaya pengendalian, Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo telah memberikan obat bagi sapi yang terjangkit penyakit LSD," katanya.
Aris mengatakan petugas bersama peternak melakukan penyemprotan kandang untuk menjaga vektor penyebaran.
"LSD disebabkan oleh virus. Penyebarannya melalui vektor, khususnya lalat, sehingga penting menjaga kebersihan sanitasi kandang. Berbeda dengan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang lebih cepat penularannya," ujarnya.
Untuk mencegah penyebaran LSD, kata Aris, Kabupaten Kulon Progo mendapat bantuan alokasi vaksin dari Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY sebanyak 400 dosis.
Pemberian vaksin menyasar hewan yang masih sehat, namun lokasinya berdekatan dengan daerah wabah. Bahkan, penyuntikan vaksin sudah dimulai pekan kemarin.
Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo juga sudah mensosialisasikan terkait ciri-ciri dan langkah yang harus dilakukan jika hewan ternak terindikasi penyakit LSD melalui media sosial.
"Kami berharap pengetahuan masyarakat terhadap penyakit LSD lebih meningkat. Kami juga minta masyarakat tidak panik. Jika ditemukan benjolan di kulit sapi segera dilaporkan agar segera ditindaklanjuti," katanya.