Jakarta (ANTARA) - Indonesia Memanggil 57+ (IM57+) Institute meminta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri berhenti memainkan diksi serangan balik koruptor dalam perkara hukum dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

"Kasus yang menjerat Firli Bahuri adalah murni perkara tindak pidana korupsi dugaan pemerasan kepada SYL, tidak ada hubungannya sama sekali dengan serangan balik koruptor seperti klaim saudara Firli Bahuri," kata Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Praswad juga menilai kinerja KPK dan pemberantasan korupsi menurun di masa kepemimpinan Firli Bahuri.

Mantan penyidik KPK itu juga menyebut Firli telah menjadikan KPK sebagai tameng untuk berlindung dari perkara hukum yang tengah dihadapinya.

"Firli Bahuri berhenti menggunakan tameng institusi KPK untuk melindungi dirinya dari dugaan pemerasan terhadap SYL, hanya akan merusak marwah dan kehormatan lembaga anak kandung reformasi," ujarnya.

Sementara itu, Firli Bahuri dalam konferensi persnya menyatakan tidak akan mundur dalam perkara dugaan pemerasan terhadap mantan menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Firli menuding kasus tersebut merupakan serangan balik dari para koruptor.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IM57+ minta Firli Bahuri stop mainkan diksi serangan balik koruptor

Pewarta : Fianda Sjofjan Rassat
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024