Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menandatangani nota kesepahaman dengan Institut Pertanian Stiper Yogyakarta dalam rangka meningkatkan pembangunan sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan di wilayah itu.
Dalam keterangan tertulis, Jumat, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengharapkan Instiper dapat menerapkan dan mengembangkan hasil penelitian secara empirik dalam masyarakat serta menyelenggarakan program kegiatan pengabdian kepada masyarakat Gunungkidul.
"Dengan kerja sama ini dapat memberikan dampak yang positif dalam mengupayakan sektor pertanian di Bumi Handayani," kata Sunaryanta seusai penandatanganan nota kesepahaman tersebut.
Ia mengatakan potensi pertanian, kawasan Perhutani dan perkembangan pariwisata di Gunungkidul sangat besar. Harapannya suatu saat nanti mahasiswa dapat melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN), serta dapat mendukung perkembangan sektor tersebut.
Setiap tahun hanya ada 900 petani milenial atau anak muda yang semangat menekuni pertanian. Pertanian saat ini masih didominasi petani tradisional berumur 50 tahun ke atas.
"Gunungkidul masih membutuhkan sentuhan teknologi, membangun jejaring dan kerja sama untuk meningkatkan ekonomi," katanya.
Sunaryanta juga memberikan kuliah umun bagi para mahasiswa Instiper tentang pengelolaan kawasan karst dalam pengembangan wisata di Kabupaten Gunungkidul.
"Saya berharap Instiper dapat menerapkan hasil pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dalam mendukung pelaksanaan pembangunan Gunungkidul," tegas Sunaryanta.
Sementara itu, Rektor Institut Pertanian Stiper Yogyakarta Harsawardhana mendukung penuh kerja sama tersebut. Instiper memang memiliki konsentrasi bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan
"MoU ini akan memperkuat Pemkab Gunungkidul dari sisi pertanian dan peningkatan ekonomi dan mengembangkan Instiper dalam sisi akademi," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Gunungkidul-Instiper Yogyakarta kerja sama sektor pertanian
Dalam keterangan tertulis, Jumat, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengharapkan Instiper dapat menerapkan dan mengembangkan hasil penelitian secara empirik dalam masyarakat serta menyelenggarakan program kegiatan pengabdian kepada masyarakat Gunungkidul.
"Dengan kerja sama ini dapat memberikan dampak yang positif dalam mengupayakan sektor pertanian di Bumi Handayani," kata Sunaryanta seusai penandatanganan nota kesepahaman tersebut.
Ia mengatakan potensi pertanian, kawasan Perhutani dan perkembangan pariwisata di Gunungkidul sangat besar. Harapannya suatu saat nanti mahasiswa dapat melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN), serta dapat mendukung perkembangan sektor tersebut.
Setiap tahun hanya ada 900 petani milenial atau anak muda yang semangat menekuni pertanian. Pertanian saat ini masih didominasi petani tradisional berumur 50 tahun ke atas.
"Gunungkidul masih membutuhkan sentuhan teknologi, membangun jejaring dan kerja sama untuk meningkatkan ekonomi," katanya.
Sunaryanta juga memberikan kuliah umun bagi para mahasiswa Instiper tentang pengelolaan kawasan karst dalam pengembangan wisata di Kabupaten Gunungkidul.
"Saya berharap Instiper dapat menerapkan hasil pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dalam mendukung pelaksanaan pembangunan Gunungkidul," tegas Sunaryanta.
Sementara itu, Rektor Institut Pertanian Stiper Yogyakarta Harsawardhana mendukung penuh kerja sama tersebut. Instiper memang memiliki konsentrasi bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan
"MoU ini akan memperkuat Pemkab Gunungkidul dari sisi pertanian dan peningkatan ekonomi dan mengembangkan Instiper dalam sisi akademi," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Gunungkidul-Instiper Yogyakarta kerja sama sektor pertanian