Ternate (ANTARA) - Panitia Pelakasana (Panpel) Malut United mulai bergerak mempersiapkan berbagai kebutuhan infrastruktur dan persiapan petugas keamanan di Stadion Gelora Kieraha (GKR) untuk menghadapi kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.
"Alhamdulillah, kami telah menggandeng Polda Malut untuk membantu panpel serta arahan poin-poin yang harus dipersiapkan dan dibuat panpel menjadi risk assessment dan penilaian Mabes Polri dan PT LIB," kata Ketua Panitia Pelaksana Malut United Maurice Tuguis di Ternate, Minggu.
Dia mengaku, untuk menghadapi risk assessment dari Mabes Polri dan PT LIB, panitia dibantu Irwasda Polda Malut Kombes Pol. Murry Mirranda yang dipercaya VIVA dan PSSI melakukan risk assessment stadion tempat berlangsungnya Liga Indonesia.
Sedangkan, untuk kesiapan Stadion GKR sebagai homebase sekaligus tempat laga kandang Malut United yang saat ini masih dalam proses renovasi besar, panpel selalu berkomunikasi dengan pelaksana pekerjaan.
Saat ini, kata Maurice, untuk kesiapan awal panpel menyadari beberapa hal yang menjadi syarat ditunjuknya Stadion GKR sebagai tempat pertandingan serta syarat lainnya yang menjadi acuan PSSI, Mabes Polri dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Setidaknya ada empat aspek yang menjadi perhatian PT LIB dan PSSI dalam melakukan verifikasi stadion. Keempat aspek tersebut adalah kelayakan infrastruktur, keamanan dan keselamatan, lalu fasilitas bidang pertandingan, serta kebutuhan host broadcaster, termasuk mendatangkan salah satu tim assessment dari Jakarta ke Ternate selama beberapa hari bersama panitia serta stakeholder yang terlibat dalam pelaksanaan liga nanti," katanya.
Dalam risk assessment tersebut, terdapat dua aspek yang dinilai, yaitu administrasi dan infrastruktur.
"Tentunya, kita lakukan ini semisal pra risk assessment, sehingga nanti ketika risk assessment dari Mabes Polri dan PT LIB kita sudah sangat siap," kata Maurice Tuguis.
"Alhamdulillah, kami telah menggandeng Polda Malut untuk membantu panpel serta arahan poin-poin yang harus dipersiapkan dan dibuat panpel menjadi risk assessment dan penilaian Mabes Polri dan PT LIB," kata Ketua Panitia Pelaksana Malut United Maurice Tuguis di Ternate, Minggu.
Dia mengaku, untuk menghadapi risk assessment dari Mabes Polri dan PT LIB, panitia dibantu Irwasda Polda Malut Kombes Pol. Murry Mirranda yang dipercaya VIVA dan PSSI melakukan risk assessment stadion tempat berlangsungnya Liga Indonesia.
Sedangkan, untuk kesiapan Stadion GKR sebagai homebase sekaligus tempat laga kandang Malut United yang saat ini masih dalam proses renovasi besar, panpel selalu berkomunikasi dengan pelaksana pekerjaan.
Saat ini, kata Maurice, untuk kesiapan awal panpel menyadari beberapa hal yang menjadi syarat ditunjuknya Stadion GKR sebagai tempat pertandingan serta syarat lainnya yang menjadi acuan PSSI, Mabes Polri dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Setidaknya ada empat aspek yang menjadi perhatian PT LIB dan PSSI dalam melakukan verifikasi stadion. Keempat aspek tersebut adalah kelayakan infrastruktur, keamanan dan keselamatan, lalu fasilitas bidang pertandingan, serta kebutuhan host broadcaster, termasuk mendatangkan salah satu tim assessment dari Jakarta ke Ternate selama beberapa hari bersama panitia serta stakeholder yang terlibat dalam pelaksanaan liga nanti," katanya.
Dalam risk assessment tersebut, terdapat dua aspek yang dinilai, yaitu administrasi dan infrastruktur.
"Tentunya, kita lakukan ini semisal pra risk assessment, sehingga nanti ketika risk assessment dari Mabes Polri dan PT LIB kita sudah sangat siap," kata Maurice Tuguis.