Purbalingga (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ingin meningkatkan Festival Gunung Slamet (FGS) yang merupakan agenda wisata budaya tahunan di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menjadi kegiatan berstandar internasional.
"Ini luar biasa, saya sangat kagum ya, saya enggak terbayangkan seperti ini. Tadi saya lihat Festival Gunung Slamet standarnya sudah standar nasional, mungkin kita tingkatkan menjadi standar internasional," kata Menparekraf usai membuka FGS VII Tahun 2024 di Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'LAS), Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jumat.
Lebih lanjut, dia mengatakan dalam menghadapi tantangan ekonomi, lapangan kerja makin sulit didapatkan.
Akan tetapi berdasarkan data, kata dia, investasi yang paling banyak menciptakan lapangan kerja adalah investasi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Oleh karena itu, lanjut dia, di samping pabrik-pabrik yang dikembangkan untuk industri padat karya maka festival-festival seperti FGS dan UMKM ekonomi kreatif yang mendorong pariwisata dan perkembangan ekonominya harus ditingkatkan.
"Oleh karena itu, kita meyakini bahwa Festival Gunung Slamet ini sudah ketujuh, akan menggerakkan ekonomi Purbalingga dan sekitarnya. Akan membuka lapangan kerja 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024 ini targetnya dari 110 festival yang kami bantu kurasi dan untuk pertama kalinya Festival Gunung Slamet ini masuk menjadi festival terbaik nusantara," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf ingin Festival Gunung Slamet berstandar internasional
"Ini luar biasa, saya sangat kagum ya, saya enggak terbayangkan seperti ini. Tadi saya lihat Festival Gunung Slamet standarnya sudah standar nasional, mungkin kita tingkatkan menjadi standar internasional," kata Menparekraf usai membuka FGS VII Tahun 2024 di Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'LAS), Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jumat.
Lebih lanjut, dia mengatakan dalam menghadapi tantangan ekonomi, lapangan kerja makin sulit didapatkan.
Akan tetapi berdasarkan data, kata dia, investasi yang paling banyak menciptakan lapangan kerja adalah investasi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Oleh karena itu, lanjut dia, di samping pabrik-pabrik yang dikembangkan untuk industri padat karya maka festival-festival seperti FGS dan UMKM ekonomi kreatif yang mendorong pariwisata dan perkembangan ekonominya harus ditingkatkan.
"Oleh karena itu, kita meyakini bahwa Festival Gunung Slamet ini sudah ketujuh, akan menggerakkan ekonomi Purbalingga dan sekitarnya. Akan membuka lapangan kerja 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024 ini targetnya dari 110 festival yang kami bantu kurasi dan untuk pertama kalinya Festival Gunung Slamet ini masuk menjadi festival terbaik nusantara," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf ingin Festival Gunung Slamet berstandar internasional