Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama menilai generasi Z memiliki peran penting dalam menjaga moderasi beragama di Indonesia, mengingat kecakapan digital dan semangat inklusivitas generasi ini menjadikannya aset berharga dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi.

"Pentingnya Generasi Z sebagai agen moderasi beragama tidak bisa dipungkiri. Anak muda zaman sekarang sangat ingin menjadi toleran dan dekat dengan teknologi. Ini sangat relevan dengan karakteristik Generasi Z yang fleksibel, mudah beradaptasi, dan sangat akrab dengan dunia digital," ujar Direktur GTK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Thobib Al Asyhar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Pernyataan Thobib ini disampaikan pada forum diskusi Rembuk Ide yang diselenggarakan El-Bukhari Institute bekerja sama dengan Islami.co.

Menurut Thobib, sebagai generasi yang tumbuh di era digital, Generasi Z memiliki akses yang sangat luas terhadap informasi. Namun, kemudahan akses ini juga membawa tantangan, yaitu potensi terpaparnya informasi yang tidak benar atau bahkan provokatif.

"Generasi Z perlu diajarkan untuk berpikir kritis dan menyaring informasi yang mereka dapatkan," kata dia.

Meski demikian, sisi positif dari kecakapan digital generasi Z adalah kemampuan mereka dalam mengelola informasi dengan cepat dan efektif. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjadi jembatan penghubung antar berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok agama yang berbeda.

"Generasi Z dapat memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan toleransi," kata Thobib.



Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali menyoroti pentingnya generasi Z sebagai fokus utama dalam pengembangan moderasi beragama.

Menurut dia, dengan kemudahan akses informasi melalui teknologi digital, Gen Z memiliki potensi besar untuk memiliki pandangan yang inklusif terhadap berbagai informasi, termasuk informasi keagamaan.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenag nilai Gen Z berperan penting jaga moderasi beragama

Pewarta : Asep Firmansyah
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024