Gus Miftah diminta membangun komunikasi internasional terkait toleransi

id Gus Miftah, kerukunan beragama, Utusan Khusus Presiden

Gus Miftah diminta membangun komunikasi internasional terkait toleransi

Arsip Foto - Pengasuh Ponpes Ora Aji Yogyakarta Gus Miftah (tengah) foto bersama kiai saat Silaturahmi Kebangsaan 1.000 kiai kampung Tegal Raya dan Banyumas Raya di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (22/10/2023). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/nz/am.

Jakarta (ANTARA) - Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) turut diminta Presiden Prabowo Subianto membangun komunikasi internasional soal moderasi dan toleransi beragama.

"Salah satu tugas yang disampaikan itu adalah membangun komunikasi internasional terkait dengan moderasi dan toleransi," jelas Gus Miftah di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Gus Miftah juga akan mengawal isu-isu kerukunan di Indonesia.

Menurutnya isu terkait kerukunan di Indonesia sangat menarik sekaligus juga krusial. Sebab, Indonesia merupakan negara besar dengan 17.000 pulau, 1.700 suku bangsa, 736 bahasa dan enam agama.

"Ini tentunya kalau tidak disikapi secara dewasa, ini kurang baik. Maka bagaimana upaya kita hari ini adalah menjaga kondusivitas itu, terkait dengan kerukunan," ujar Gus Miftah.

Sebagai rencana awal, Gus Miftah berencana membuat semacam rumah moderasi. Pihaknya juga akan melakukan upaya "belanja masalah" terlebih dulu untuk mencari solusi-solusi terkait isu kerukunan beragama.

Gus Miftah dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden bersama dengan enam tokoh lainnya di Istana Negara, Jakarta, Selasa.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gus Miftah diminta bangun komunikasi internasional terkait toleransi
Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024