Kudus (ANTARA) - Sekretaris Tim V Pelaksana Uji Coba Makan Bergizi Gratis Wantimpres Nevy Dwi Soesanto mengungkapkan pelaksanaan uji coba program makan bergizi gratis (MBG) dilaksanakan di 316 sekolah yang tersebar di enam kota dan satu kabupaten.
"Dari ratusan sekolah tingkat SD dan SMP maupun sederajat tersebut, untuk jumlah siswanya mencapai 134.959 siswa," ujarnya saat menghadiri ceremony mitigasi dan uji coba program makan bergizi gratis (MBG) di aula MTs Negeri 1 Kudus, Rabu.
Dari enam kota yang menjadi tempat uji coba tersebut, kata dia, di antaranya ada Kota Surakarta, Salatiga, serta Kabupaten Kudus yang melaksanakan uji coba di empat sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 2.599 pelajar.
Keempat sekolah di Kabupaten Kudus tersebut, meliputi MTs Negeri 1 Kudus, SMP 1 Gebog, SD 2 Wergu Wetan, dan SDIT Umar Bin Khathab.
Menurut dia program makan bergizi gratis ini tidak sekadar memberikan asupan makan bergizi terhadap siswa, tetapi juga bertujuan untuk mencapai Indonesia emas 2045.
Melalui uji coba ini, kata Nevy, memang menginginkan adanya temuan, sehingga bisa menjadi bahan evaluasi agar pelaksanaan tahun 2025 bisa berjalan dengan lebih baik dan tidak ada permasalahan.
Permasalahan yang harus diantisipasi, yakni terkait kebersihan dapur pemilik usaha katering guna menghindari kemungkinan adanya kontaminasi makanan dengan benda lain yang bisa berdampak negatif terhadap siswa, seperti diare.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Watimpres sebut uji coba makan bergizi berlangsung di 316 sekolah
"Dari ratusan sekolah tingkat SD dan SMP maupun sederajat tersebut, untuk jumlah siswanya mencapai 134.959 siswa," ujarnya saat menghadiri ceremony mitigasi dan uji coba program makan bergizi gratis (MBG) di aula MTs Negeri 1 Kudus, Rabu.
Dari enam kota yang menjadi tempat uji coba tersebut, kata dia, di antaranya ada Kota Surakarta, Salatiga, serta Kabupaten Kudus yang melaksanakan uji coba di empat sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 2.599 pelajar.
Keempat sekolah di Kabupaten Kudus tersebut, meliputi MTs Negeri 1 Kudus, SMP 1 Gebog, SD 2 Wergu Wetan, dan SDIT Umar Bin Khathab.
Menurut dia program makan bergizi gratis ini tidak sekadar memberikan asupan makan bergizi terhadap siswa, tetapi juga bertujuan untuk mencapai Indonesia emas 2045.
Melalui uji coba ini, kata Nevy, memang menginginkan adanya temuan, sehingga bisa menjadi bahan evaluasi agar pelaksanaan tahun 2025 bisa berjalan dengan lebih baik dan tidak ada permasalahan.
Permasalahan yang harus diantisipasi, yakni terkait kebersihan dapur pemilik usaha katering guna menghindari kemungkinan adanya kontaminasi makanan dengan benda lain yang bisa berdampak negatif terhadap siswa, seperti diare.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Watimpres sebut uji coba makan bergizi berlangsung di 316 sekolah