Yogyakarta (ANTARA) - Produk Batik Jinggar Yogyakarta kini tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga sudah terjual hingga ke luar negeri berkat UMK Akademi yang diinisasi oleh PT Pertamina.

"Beberapa tahun lalu kami diajak Pertamina di Malaysia. Saat itu produk kami diikutkan dalam pameran di Malaysia dan laku terjual. Kini produk kami juga sudah sampai Singapura, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi," kata Owner Rumah Batik Jinggar Vitalia Pamoengkas di Yogyakarta, Jumat.

Sebagai pengusaha batik di Yogyakarta, Vitalia Pamoengkas terus mewujudkan mimpi memperluas bisnisnya. Batik Jinggar yang memulai usahanya pada tahun 2010 dengan memproduksi batik tulis dan kombinasi tulis ini sudah memiliki teknologi baru dalam memproduksi.

"Pembeda batik kami dengan batik lain adalah dari segi motif dan bahan. Batik kami sudah berkolaborasi dengan teknologi dan industri salah satunya kami mendesain batik menggunakan sistem komputer," katanya.

Menurut dia, ketika mendapatkan pesanan dengan jumlah yang banyak, Batik Jinggar kolaborasi dengan mesin batik klowong (proses menggambar batik dengan malam) yang mempercepat produksi batik.

"Untuk produksi kami sudah menggunakan pengering batik tenaga surya sehingga saat musim hujan ini tidak terkendala kami lebih hemat biaya tenaga maupun kami tidak takut ketika mendung. Batik katika mendung, batik tidak jadi tapi dengan teknologi ini tanpa terkendala cuaca," kata Vitalia di Batik Jinggar Jalan Tohpati 17 Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta.

Meskipun sudah ekspansi produk hingga luar negeri namun ia masih memiliki tantangan tersendiri. Tantangan justru membuatnya menghasilkan kreasi baru.

"Tantangannya, kami akan bersaing dengan yang lain karena akan muncul produk-produk baru. Ini satu motivasi di UMK Akademi untuk kegiatan baru sehingga muncul motif baru di tempat kami," katanya.

Vitalia mengatakan pihaknya menggunakan teknologi dan juga sentuhan tangan manusia. Perpaduan ini menghasilkan karya batik yang indah dan tembus pasar internasional.

"Ada canting besar yang kami gambar melalui komputer. Untuk nemboki dan cecekannya tetap dengan tenaga manusia," katanya.

Musim hujan saat ini, ia tidak masalah karena memiliki mesin yang dapat mengeringkan proses batiknya. Sehingga permintaan jumlah banyak tidak ada masalah.

"Pengering dengan solar dome kami sudah punya sendiri. Tahun 2024 kami menang dan mendapatkan hibah alat ini. Jadi ini dome kayak kubah dan di atasnya semacam panel yang akan menyalurkan tenaga matahari ke kubah tersebut dan kami letakkan di Sentolo. Namun, kami bisa hidupkan dan matikan dengan HP. Sebenarnya ini alat pengering kopi tapi kami satu satunya UMK batik yang menggunakan alat tersebut," katanya.

Area Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) JBT PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho saat berkunjung ke Rumah Batik Jinggar mengatakan Batik Jinggar merupakan salah satu peserta UMK Akademi di DIY. Para peserta UMK Akademi mendapatkan pelatihan, sertifikasi, pemasaran hingga pendanaan mitra. 

"Program ini telah dijalankan sejak tahun 2020. UMK Akademi fokus untuk mitra binaan Pertamina yang mengikuti pendanaan usaha mikro kecil. Tahun ini UMK Akademi diselenggarakan terbuka untuk umum. Total UMK Akademi di Jateng dan DIY yang koordinasi dengan Patra Niaga Regional Bagian Tengah sebanyak 133 UMK. Batik Jinggar mitra binaan pendanaan UMKM Pertamina sebelumnya. UMK Akademi saat ini fokus selain binaan Pertamina juga ada dari umum, setahun sekali kami adakan," katanya.

Kepedulian Pertamina terhadap UMKM di Jawa Tengah dan DIY ada empat entitas UMK Akademi yaitu Patra Niaga Bagian Tengah, Kilang Cilacap, dan 2 Rumah BUMN. Untuk Patra Niaga Bagian Tengah melakukan pelatihan manajemen kewirausahaan, pemasaran, promosi, dan berkaitan dengan keuangan.

Selanjutnya diseleksi untuk naik ke tahap nasional, dan yang masuk ke tahap nasional ada 79 dari 133 UMK. Kemudian dilatih yang salah satunya adalah one on one coaching yang melibatkan Markplus.

Harapannya tentu ada banyak peningkatan omzet dan lain-lain karena ada yang ingin meningkatkan omzet ada yang ingin memperluas pasar atau ada juga yang ingin menambah karyawan atau menambah tempat usaha baru masing masing punya target beda.

"Harapan kami, mereka bisa berkembang dari sebelum dilatih dan setelah dilatih. Pemetaan kelas 4 Go (Go Modern, Go Digital, Go Online dan Go Global) tergantung karakteristik masing masing fokus mau ke mana," katanya.

Coach Pertamina UMK Akademi 2024 Muhammad Jupaka Syahputra dari Markplus Institute mengatakan peserta UMK Akademi mengikuti pelatihan dan pendampingan intensif dan eksklusif secara hybrid dengan One on One Coaching yang dilaksanakan di Joglo Ayu Tenan pada Jumat (22/11).

One on One Coaching merupakan kegiatan coaching private setiap peserta UMK Akademi kelas nasional untuk diskusi mengenai rencana usaha, hingga eksekusi dalam pengembangan usaha ke depan secara lebih detail dan fokus.

"UMK Akademi yang membedakan dengan coaching lain kita fokus dengan UMK-nya baik secara online atau offline bisa langsung tahu kegelisahan ketika masuk ke market online. Kita khususkan satu satu biasanya kan sampai lima belas orang tapi di sini kita lebih enak untuk ngobrol satu lawan satu jadi kita bisa melihat datanya, bisa ngobrol langsung dan bahkan bisa kasih solusi terjadi di offline session," katanya.

Jupaka mengatakan materi go online UMK Akademi fokus memperbesar market online di mana rata rata UMK cukup kuat di offline tetapi masih kebingungan masuk ke market online. 

"Kalau awareness mereka gedein personal instagramnya atau sosial media kalau UMK yang sudah ok di sisi media maka kita bantu di sisi e-commerce-nya untuk mendapatkan untung lebih gede. Akselerasi mereka, untuk offline mereka sudah bagus harapannya online bagus dan bisa multiply pendapatan, dan mereka bisa live streaming dengan rutin dan mendapatkan pendapatan tambahan omzet," katanya.

Dari coaching yang dilakukan, ia mendapatkan hasil di mana UMK Akademi masih memiliki keterbatasan. Seperti kendala sinyal dan pemahaman termin di e-commerce.

"Kita pelan pelan ajarin karena coaching tidak sekali tapi sampai empat kali jadi kita bisa lihat progresnya dari beberapa coach dari Markplus. Kami sendiri tanya langsung apakah sudah oke atau tambah," katanya.

Menurut dia, Batik Jinggar itu bagus banget produknya sudah sering fashion, karena sering fashion show maka kayak brand pameran makanya go online agar produknya bisa dinikmati tidak hanya pameran.

"Melalui UMK Akademi ini mereka bisa jualan secara online. Kalau fashion show itu untuk mereka yang tahu-tahu saja. Tidak di satu lokasi mereka saja hanya Jawa, tetapi area Sulawesi dan Sumatera belum," katanya
 


Pewarta : SP
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024