Bantul (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2025 memfokuskan anggaran untuk pemeliharaan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) di daerah ini ketimbang melakukan pengadaan unit baru karena keterbatasan anggaran.
Plt Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Bantul Toto Pamuji Raharjo di Bantul, Selasa, mengatakan, ada sebanyak 18 titik APILL di seluruh Bantul yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten karena berada pada simpang maupun badan jalan yang statusnya jalan kabupaten.
"Tahun ini untuk APILL di kita itu hanya melakukan pemeliharaan jaringan saja, kalau untuk pengadaan dan sebagainya belum ada, karena untuk dana pemeliharaan sendiri anggarannya sekitar Rp43 juta," katanya.
Menurut dia, dengan anggaran tersebut maka difokuskan untuk pemeliharaan jaringan yang rusak maupun yang terganggu karena aktivitas pengerjaan jalan yang tidak sengaja mengenai jaringan APILL, sementara apabila untuk pengadaan atau pembelian unit, biayanya mahal.
"Anggaran kita cukup cukupkan, makanya ada unsur prioritas penanganan, karena harga APILL kan mahal, dan sangat vital sehingga harus memanfaatkan anggaran yang ada, ketika nanti ada komponen yang rusak tentu saja mengupayakan pembelian untuk ganti yang rusak, bukan pengadaan baru," katanya.
Dia juga mengatakan, pemeliharaan APILL juga diprioritaskan pada rambu rambu yang seringkali berpotensi ada gangguan, misalnya yang rawan terkena hujan yang bisa berakibat korslet, pemeliharaan APILL pun dilakukan terhadap kondisi unit yang memang belum usang.
"Sampai saat ini dari pemeliharaan yang kita lakukan sementara ini cukup baik, hanya saja ketika ada hujan deras terkadang biasanya ada gangguan gangguan, tapi begitu ada laporan dari masyarakat langsung kita perbaiki," katanya.
Dia juga mengatakan, kerusakan dan gangguan APILL di wilayah Bantul memang selama ini karena hujan hingga mengakibatkan jaringan konslet, sehingga harus diganti onderdil dan komponen komponen yang mudah memunculkan konslet diupayakan untuk diganti.
Terkait rencana pada 2026, pihaknya juga belum memastikan akan melakukan pengadaan baru untuk APILL, karena masih akan melihat kondisi keseluruhan APILL dan melakukan kajian kajian di persimpangan yang belum terdapat rambu rambu lalu lintas tersebut.
"Untuk kajian kita belum mengadakan, kita memang fokusnya pemeliharaan dulu, karena jaringan jaringan sudah banyak tinggal pemeliharaan. Jadi usulan kami tentu saja nanti untuk urusan APILL ini lebih banyak pada pemeliharaan, karena kalau pengadaan sudah tercukupi," katanya.