Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mengungkapkan proses pembelian pesawat baru PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk diperkirakan baru bisa terealisasi paling cepat dalam tujuh tahun ke depan.

“Masalahnya, kita mau beli, investasi pesawat baru. Tapi pengiriman pertamanya tujuh tahun dari sekarang. Beli pesawat lagi antre,” kata Managing Director Stakeholders Management and Communications Danantara Indonesia Rohan Hafas dalam taklimat media di Jakarta, Jumat.

Rohan menyebut antrean itu berlaku untuk jenis Boeing, yang merupakan bagian dari negosiasi tarif resiprokal Amerika Serikat (AS), maupun Airbus.

“Kan sudah dikontrak waktu restrukturisasi, kita harus beli Boeing. Tapi, baik Boeing atau Airbus, dua-duanya tujuh tahunan,” tambahnya.

Baca juga: Setahun pemerintah Prabowo, Rp1,7 triliun dana korupsi balik ke negara

Menurut Rohan, Garuda Indonesia masih berusaha menyelesaikan kewajiban pembayaran utang kepada lessor. Mulanya, Garuda Indonesia mendapat dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Seiring dengan peralihan setoran dividen ke Danantara, maka peran dukungan itu beralih ke sovereign wealth fund (SWF) ini.

“Kalau pesawat mengangsurnya telat, pasti di-grounded (dilarang terbang). Dan kemarin ada keterlambatan antara peralihan ini, jadi sempat di-grounded beberapa pesawat. Kalau telat seperti itu, penumpang berkurang, penghasilan kurang, jadi rugi,” jelas Rohan.

Hal itu yang melandasi Danantara melakukan injeksi dana senilai Rp6,65 triliun atau setara 405 juta dolar AS kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Injeksi ini berupa pinjaman pemegang saham (shareholder loan) yang dilakukan melalui PT Danantara Asset Management (Persero).

“Itu memang skema cicilannya yang akan terus dilaksanakan sesuai dengan perjanjian restrukturisasinya,” tutur Rohan.

Baca juga: Prabowo optimis tingkatkan profit dengan pangkas BUMN jadi 200 entitas

Sebagai catatan, injeksi dana itu merupakan wujud dari pendekatan baru dalam restrukturisasi dan transformasi persero di bawah pengelolaan Danantara Indonesia.

Dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan pemeliharaan, perbaikan dan pemeriksaan, yang merupakan bagian dari total dukungan pendanaan bernilai sekitar 1 miliar dolar AS. Dukungan transformasi komprehensif ini mencakup optimalisasi bisnis, pendanaan jangka panjang, serta pendampingan menyeluruh berbasis tata kelola dan restrukturisasi penyehatan kinerja.

Baca juga: Purbaya nilai Danantara bisa lunasi utang KCIC tanpa APBN

 

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Danantara: Pengadaan pesawat Garuda baru terealisasi 7 tahun ke depan

Pewarta : Imamatul Silfia
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2025